AS Jual Rudal Harpoon ke Taiwan Melanggar Prinsip "Satu China"
China bersumpah akan balas AS setelah menjual rudal Harpoon ke Taiwan. Foto/The Drive
IMPIANNEWS.COM (Beijing).
China tidak bisa menyembunyikan ketidaksukaannya atas keputusan Amerika Serikat (AS) menjual senjata ke Taiwan. China bersumpah akan memberikan tindakan yang tepat dan perlu atas keputusan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan kepada wartawan bahwa penjualan senjata ke Taiwan melanggar prinsip 'Satu-China' dan sangat merusak hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
"China akan mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan kepentingan keamanannya," kata Wenbin seperti dikutip dari Russia Today, dilansir impiannews.com, Selasa (27/10/2020).
Departemen Luar Negeri AS mengesahkan potensi penjualan hingga 400 rudal jelajah anti-kapal Harpoon, bersama dengan peluncur mobile, radar, dan dukungan teknis terkait, ke Taiwan senilai sekitar USD2,4 miliar ke Taipei. AS mengatakan bahwa mereka menganggap keamanan Taiwan "pusat" bagi keamanan kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas.
Kementerian Pertahanan Taiwan menyambut baik berita tersebut, yang menyatakan bahwa AS secara aktif membantu dalam memperkuat pertahanan negara pulau itu.
Persetujuan kesepakatan senjata lain datang setelah pemerintah AS secara terpisah mengesahkan penjualan senjata senilai USD1,8 miliar ke Taiwan, termasuk 135 rudal jelajah berpemandu presisi.
Beijing menanggapi dengan memasukkan produsen senjata utama Amerika seperti Boeing, Lockheed Martin, dan Raytheon ke dalam daftar hitam, bersama dengan beberapa individu dan entitas AS lainnya yang terkait dengan perdagangan senjata dengan Taiwan.***
0 Comments