TNI AL Menggelar Latihan Armada Jaya Secara Virtual.
IMPIANNEWS.COM (Jakarta).
Tni al menggelar latihan puncak armada jaya ke 38 2020 secara virtual.Pembukaan Latihan Armada Jaya ke-38 TA 2020 tersebut dipimpin langsung Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M dari Mabesal Cilangkap Jakarta, Senin, (14/9).
Hadir dalam pembukaan tersebut para pejabat Utama Kodiklatal yang juga terlibat dalam penyelenggara latihan diantaranya Dankodiklatal, Wadan Kodiklatal, Dirdiklat Kodiklatal, Dirum Kodiklatal, Dirdok Kodiklatal, Dirjianbang Kodiklatal, Dankodikopsla Kodiklatal, Dankodikmar Kodiklatal, strategi dan Komandan KodikdukumKodiklatal. Acara diawali dengan pembukaan, laporan Dankodiklatal sebagai Dirlat Armanda Jaya ke-38 TA 2020 dilanjutkan amanat Kasal, pembacaan doa dan diakhiri dengan penutup.
Dalam laporanya Dirlat Armada Jaya ke-38 TA 2020 Laksda TNI Nurhidayat menyampaikan bahwa dasar pelaksanaan latihan adalah Sprin Kasal No Sprin/1134/VII/2020 tanggal 1 Juli 2020 tentang Direktif penyelenggaraan latihan. Adapun tujuan latihan adalah meningkatkan kemampuan unsur pimpinan dan Staf Komando Tugas Gabungan dalam melaksanakan Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) pada pelaksanaan operasi gabungan.
Sedangkan tema latihan ini adalah Kogaslagab, Kogasgabfib, Kogasgabratmin dan Kogasgabhantai melaksanakan operasi laut gabungan, operasi amfibi, operasi pendaratan administrasi dan operasi hantai dengan didukung operasi dukungan intelijen, ops duk informasi, ops duk kes dan ops duk Passusgab di mandala operasi dalam rangka mendukung kampanye militer Kogab TNI.
Untuk pelaksanaan latihan dimulia tanggal 14 September sampai dengan 22 September 2020, sedangkan tempat pelaksanaan di Mako Kotama masing masing dan Satuan yang ditunjuk. Metode latihan yang dikembangkan adalah mengaplikasikan langkah langkah PPKM melalui pemanfaatan teknologi Informasi E Gladi Posko dalam menyusun rencana operasi. Untuk materi meliputi rencana opesari laut gabungan, operasi amfibi, operasi pendaratan administrasi dan operasi pertahanan pantai dengan di dukung operasi dukungan intelijen, operasi dukungan informasi operasi dukungan kesehatan dan operasi dukungan Pasukan khusus
Peserta latihan Armmada Jaya ini melibatkan 811 personil dengan rincian pelaku dari beberapa Kotama TNI AL 420 personil, Penilai 64 personil, penasehat 10 personil, tim evakluasi 22 personil, penyelanggara 165 personil, peninaju 4 personil, pendukung 122 personil dan nara sumber 4 personil
Sementara itu Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.R., M.M dalam amanatnya menyampaikan bahwa acara pembukaan yang dilaksanakan pada hari ini, pada dasarnya merupakan bentuk simbolisasi formal dimulainya seluruh rangkaian kegiatan geladi posko Latihan Armada Jaya ke-38 tahun 2020. Pada latihan yang dilaksanakan secara on line ini menggunakan aplikasi E-Gladi posko yang merupakan hasil pengembangan Kodiklatal. Meskipun demikian, hal ini tidak akan mengecilkan arti penting latihan posko armada jaya tersebut.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa Latihan Armada Jaya merupakan latihan puncak TNI Angkatan Laut yang menggabungkan komponen SSAT dalam penyelenggaraan operasi gabungan (Opsgab TNI). Latihan ini bertujuan untuk mengukur kesiapan operasi, dari hasil pembinaan kekuatan dan kemampuan seluruh komponen sistem senjata armada terpadu yang dilaksanakan oleh kotama dan satuan kerja di jajaran TNI Angkatan Laut, sekaligus untuk mendukung peningkatan kesiapsiagaan operasi TNI.
Dalam latihan ini, skenario yang dilatihkan dengan mempertimbangkan perkembangan situasi geopolitik di mandala operasi, yang tentu saja harus dicermati dan disikapi secara tepat agar tidak berkembang menjadi ancaman dan mengganggu kedaulatan Negara Republik Indonesia. Disisi lain, sasaran kegiatan ini bagi peserta latihan adalah interoperabilitas sistem komando dan kendali, sistem komputerisasi, informasi dan komunikasi serta meningkatkan kemampuan perencanaan satuan-satuan tugas dalam sebuah operasi gabungan.
Keterbatasan sarana dan prasarana serta alutsista yang dimiliki TNI saat ini bukan merupakan penghalang bagi peningkatan profesionalitas perwira TNI, namun justru harus dijadikan motivasi bagi peningkatan kemampuan berpikir dan bertindak secara konseptual, sistematis, terpadu dan cermat serta efektif dalam setiap pelaksanaan kegiatan operasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, para peserta latihan diharapkan untuk tidak memandang latihan ini sekedar rutinitas tahunan, namun ikut berperan serta secara aktif menyempurnakan konsep peperangan kita saat ini. Untuk itu saya berharap latihan ini dapat mengoptimalkan peran tni angkatan laut dalam menghadapi peperangan modern yang selalu berkembang. (tf-tnial)