Bukittinggi, --- Syiar Anak Negeri (SAN) 2020 membawa angin segar Buat MAN 1 Kota Bukittinggi. Media promosi luar biasa sebagai usaha mewujudkan Madrasah hebat bermartabat dan mendunia serta sebagai ajang dakwah siswa-siswi MAN 1 Kota Bukittinggi dengan cara milenial mereka.
Sejak 3 tahun ini 2018, 2019 dan 2020 saat ini dilaksanakan oleh Kemenag RI, MAN 1 Kota Bukittinggi baru kali ini berkesempatan mengikuti kegiatan Syiar Anak Negeri (SAN) Alhamdulillah dari 193 peserta dari seluruh Indonesia MAN 1 Kota Bukittinggi berhasil Lolos 12 Besar. Ini pencapaian awal yang penuh juang yang layak diacungkan jempol. Hal ini di sampaikan Kepala MAN 1 Bukittinggi Drs Irsyad kepada Humas beberapa waktu yang lalu
Pelaksanaan lomba Syiar Anak Negeri (SAN) kali ini sangat berbeda dengan kegiatan tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya seluruh peserta yang lolos 12 besar di Kumpulkan di Jakarta, namun di tengah situasi Pandemi Corona kali ini peserta 12 besar hanya di Karantina di Madrasah masing-masing dengan didampingi oleh Mentor dari ANN ( Asosiasi Nasyid Nusantara ) dan juga oleh Produser dari Metro TV, beserta segenap keluarga besar MAN 1 Kota Bukittinggi.
Grup Misykah Voice didukung penuh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Kementerian Agama Kota Bukittinggi dan pemerintah daerah Kota Bukittinggi sehingga tim ini bisa berkumpul mewujudkan mimpi berdakwah secara milenial dengan tekad mewujudkan Madrasah hebat bermartabat dan Mendunia.
“Alhamdulillah tahap demi tahap melewati perjuangan Misykah Voice MAN 1 Bukittinggi dapat lolos dari 12 Besar menjadi 6 besar. Berdampingan dengan Insanada dari MAN 2 Bengkulu, Al-furqan dari MAN Sorong, Indah Voice dari MAN 1 Malang, Ampera Nasyid dari MAN NTT, dan Afsin Voice dari MAN IC Pekalongan. Hasil di 6 besar ini menjadi tantangan tersendiri bagi Misykah Voice agar menjadi lebih baik dan dapat mengharumkan nama MAN 1 Kota Bukittinggi,” tutur Kepala MAN 1 Bukittinggi, Irsyad.
Selanjutnya Kepala MAN 1 ini mengatakan perjuangan selanjutnya dalam Lima Besar Al-furqan dari MAN Sorong harus melanjutkan perjuangan dengan cara yang berbeda tidak lagi di program Syiar Anak Negeri (SAN). Dan di Empat besar Insanada dari Bengkulu menyusul Al Furqan.Perjuangan dilanjutkan oleh Misykah Voice, Indah Voice, Ampera Nasyid dan Afsin Voice.
Babak 4 besar memberikan pelajaran berharga khususnya bagi Misykah Voice, langkahmu terhenti di sini untuk berjuang di Syiar Anak Negri (SAN) Metro TV. Anak anakku Misykah Voice, Perjuangan dalam hidup tidak selamanya menawarkan kemenangan. Akan selalu ada dua sisi yang kita jalani, siap menang dan siap kalah, apalagi dalam sebuah kompetisi. Ingatlah.. semua ini akan berlalu, kalah atau menang hanyalah kenyataan bukan harapan. Kita MAN 1 Kota Bukittinggi Khususnya Misykah Voice hari ini masih punya harapan untuk kemenangan yang tertunda. Karena siapapun orangnya dilahirkan untuk menjadi pemenang, hanya cara dan waktu yang membedakannya.
“Jangan biarkan rasa kecewa berkembang menjadi kebencian pada orang lain, sehingga membandingkan diri dengan orang lain saat kita kalah bahkan saat kita menang. Mari bandingkan diri kita dengan diri kita sebelumnya, kita hargai progres yang kita jalani hingga kita sampai pada posisi saat ini.To be a winner Misykah Voice. Kalian adalah pemenang di hati kami. Salam madrasah hebat bermartabat dan mendunia. Misykah Voice “SABANA RANCAK,”tuturnya memotivasi
Di sisi lain Ka. Kankemenag Kota Bukittinggi H. Kasmir, Rabu (17/09/2020) mengajak grup Nasyid Misykah Voice untuk menjadikan hasil kegiatan Syiar Anak Negeri tersebut sebagai momen refleksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik.
“Semua akan ada waktunya. Perjuangan yang telah dilewati mengajarkan untuk belajar ikhlas dalam hidup, setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. Jangan sampai dengan berhentinya perjuangan kita di Syiar Anak Negri (SAN ) dapat merusak harapan kita,” tuturnya. (Sy/014)