Militer India Bodohi Tentara China di Perbatasan
Taktik Militer India Bodohi Tentara China, Berunding Damai Tapi Galang Kekuatan untuk Serang Beijing /Times of India
IMPIANNEWS.COM (India).
Kerusuhan India dengan China di perbatasan kedua negara di Ladakh, Himalaya tak akan pernah selesai.
Baik India maupun China keras kepala mengklaim wilayah sengketa di sana.
Pembicaraan perdamaian sebenarnya sudah dilakukan berkali-kali antar keduanya.
Dilansir impiannews.com lewat zonajakarta.com dari NDTV dan Portal Jember, Selasa (29/9/2020) dua perwira tinggi berpangkat letnan jenderal delegasi militer China dan India berjumpa di pos di wilayah Moldo, Ladakh bagian timur, Minggu 27 September 2020.
Pembicaraan berlangsung alot dimana India diwakili perwira tinggi Angkatan Bersenjata India Penjaga Perbatasan (BSS).
Di pihak China diwakili Perwira Tinggi Angkatan Darat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA Army).
Kedua pihak bertemu dan setuju meredam konflik agar situasi perbatasan kembali kondusif.
Akan tetapi itu hanyalah taktik dari militer India.
Sebab India perlu waktu untuk menggalang kekuatan dan akhirnya melakukan serangan ke wilayah Beijing.
India juga dilaporkan terus memobilisasi pasukannya ke perbatasan.
Padahal dalam perundingan kedua pihak sepakat menarik dan menghentikan pengerahan pasukannya di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC).
India mengiyakan namun tetap mereka bergerak ke perbatasan.
Sebab dalam laporan lain yang dikutip dari Global Times, militer India masih terus mengerahkan sejumlah pasukannya.
Manuver India ini tak lain karena perhitungan adanya sentimen nasionalis dari organisasi sayap kanan Hindu India, Rashtriya Swayamsevak Sangh.
Jika memang benar China menarik sejumlah besar pasukannya, tentara India dengan mudah akan menduduki sejumlah wilayah dataran tinggi Ladakh.
Langkah ini dimaksudkan untuk mendapatkan posisi yang strategis jika pertempuran kembali pecah.
Yang terakhir, Global Times juga meyakini jika China sama sekali tidak memiliki kesungguhan dalam peneyelesaian sengketa wilayah perbatasan.
India melakukan langkah ini supaya China mengikuti cara penyelesaian masalah sesuai dengan dengan keinginan New Delhi.*
0 Comments