Malaysia Tolak Permintaan Tiongkok Pemulangan Muslim Uighur dan Jamin Akses ke Turki
ILUSTRASI Muslim Uighur.* /REUTERS/
IMPIANNEWS.COM (Malaysia).
Pemerintah Malaysia belum lama ini menyatakan bahwa mereka tidak akan menerima permintaan untuk menyerahkan pengungsi etnis Uighur ke Tiongkok.
Pemerintah Malaysia bahkan akan mengizinkan etnis Uighur lewat dengan aman menuju negara ketiga jika merasa keselamatannya terancam.
Seperti dikutip impiannews.com lewat Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, Asia Tenggara telah menjadi titik transit yang disukai saat para etnis muslim Uighur ingin pergi ke Turki untuk melarikan diri.
Menurut pengakuan para pengungsi dan sejumlah aktivis, mereka melarikan diri dari penindasan dan penahanan massal oleh Pemerintah Tiongkok.
Terkait hal ini, seorang menteri dari Departemen Perdana Menteri, Mohd Redzuan Md Yusof, mengatakan bahwa Malaysia menghormati hak negara berdaulat untuk mengatur sendiri urusan internal mereka, meskipun pihaknya mengetahui tentang adanya penindasan yang tengah dihadapi oleh muslim Uighur di Tiongkok.
Tanggapan Redzuan, yang dimuat dalam pernyataan yang dirils situs pemerintah menandai keputusan Malaysia untuk pertama kalinya mengambil sikap tegas dengan menolak menyerahkan para pengungsi Uighur yang sedang berada di negaranya.
“Oleh karena itu, jika ada pengungsi Uighur yang melarikan diri ke Malaysia untuk mendapatkan perlindungan, Malaysia telah memutuskan untuk tidak menyerahkan pengungsi Uighur meskipun ada permintaan dari Republik Rakyat Tiongkok,” tutur Mohd Redzuan.
Lebih lanjut Redzuan menjelaskan bahwa para pengungsi akan diizinkan untuk pindah ke negara ketiga lain jika merasa keselamatannya terancam atau ada kemungkinan terjadinya tindak penganiayaan.
Tak ada kejelasan tentang kapan pernyataan ini diunggah. Namun, Kedutaan Tiongkok di Kuala Lumpur tidak segera menanggapi pernyataan Mohd Redzuan ini.
Sementara itu, pada Oktober 2018 lalu, pihak berwenang Malaysia telah membebaskan 11 pengungsi Uighur dari tahanan dan mengirim mereka ke Turki, meskipun sempat ada permintaan dari Tiongkok untuk mengembalikan para pengungsi ke negara tersebut.
Tentu saja Tiongkok dengan tegas menentang keputusan Malaysia ini, namun Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa para pengungsi yang dibebaskan itu tidak melakukan kesalahan di Malaysia.
Mahathir juga mengatakan bahwa Malaysia adalah negara yang terlalu kecil untuk berhadapan dengan Tiongkok terkait masalah Uighur ini.
Untuk diketahui, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkap setidaknya ada satu juta etnis Muslim Uighur yang ditahan di tempat yang disebut “Pusat Pelatihan Kejuruan” oleh Tiongkok.
Pihak Tiongkok mengatakan bahwa penahanan tersebut ditujukan untuk memberantas ekstremisme serta memberi orang keterampilan baru.***