IMPIANNEWS.COM
Lima Puluh Kota, --- Selain harus berjibaku dengan jadwal tahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Limapuluh Kota juga harus "bakatumpeh" (Berjibaku-red) menghadapi luasnya wilayah daerah tersebut.
Ketua KPU Kabupaten Limapuluh Kota Masnijon saat jumpa pers di kantor KPU, Jumat (25/9), didampingi empat komisioner KPU lainnya, Amfreizer, Rina Fitri, Eka Ledyana dan Arwantri menyebut pihaknya menginginkan agar Pilkada 2020 bukan saja aman lancar dan damai, namun juga menambah unsur sehat di dalamnya.
"Tak hanya sehat secara pelaksanaan tanpa unsur black campaign, KPU juga menginginkan pelaksanaannya mengikuti Protokol Pencegahan Covid-19 yang ketat," kata Masnijon.
Luas wilayah Kabupaten Limapuluh Kota menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga penyelenggara pemilihan umum ini. Mulai dari akses yang sulit, termasuk menjangkau wilayah yang bisa dikatakan terisolir.
Bagaimana KPU mensiasatinya? Apa kiatnya agar disiplin tahapan Pilkada dapat terwujud?
Masnijon menerangkan, meski mobil operasional tidak ada yang dobel gardan atau 4WD, namun apapun rintangan ke wilayah terisolir harus dihadapi, petugas dan komisioner KPU harus melalui perjalanan yang luar biasa untuk itu.
"Sesulit apapun kondisi, daerah terisolir kita jangkau. Kita harus memastikan Sosialisasi dilaksanakan di seluruh wilayah. Tentu sebelumnya kita sudah memetakan daerah terisolir. Sehingga tahapan proses coklit data, pencalonan, dan verifikasi sesuai dengan jadwal," ungkapnya.
Setidaknya, Kata Masnijon ada 8 daerah terisolir, daerah itu tetap menjadi prioritas. Dicontohkan Masnijon, ketika ada peraturan KPU jam 8 pagi data harus sampai di PPS, maka tim KPU berangkat jam 11 malam ke Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX.
"Kita menginginkan sebuah komitmen bagaimana Pilkada itu berlangsung serentak, setiap TPS harus melaksanakan sesuai jadwal, jangan ada yang menyusul.
Kita pastilan pihak peserta Pilkada tidak dirugikan, begitupun dengan transport logistik yang harus tepat waktu," kata Masnijon.
"Contohnya lagi, bila di TPS Harau logistik harus datang jam 7, maka di Galugua juga harus seperti itu. Perlakuan setiap daerah adil," pungkasnya.
Satu lagi PR KPU, yaitu memastikan pelaksanaan coblos di TPS nanti wajib mengikuti protokol kesehatan ketat, petugas TPS memakai alat pelindung diri. Di TPS juga disediakan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, dan juga kerumunan diatur agar tidak berdesak-desakan.
"Ini kita lakukan untuk mencegah terjadinya penularan Virus Corona di klaster Pilkada," kata Masnijon.
Melihat perjuangan KPU Kabupaten Limapuluh Kota, Warga Luak Limopuluah, Jeffrey "Bule" menyampaikan apresiasi perjuangan KPU tersebut. Menurutnya perjuangan KPU ini harus disambut oleh masyarakat dengan keikutsetaan mereka dalam berpartisipasi memberikan hak suara pada 9 Desember 2020 kedepan.
"KPU sudah berjuang, sekarang masyarakat harus beri apresiasi kepada KPU dengan cara pergi ke TPS pada hari H nanti. KPU sudah memfasilitasi kita memberikan hak pilih, maka gunakan lah itu, jangan sampai tak memberikan andil dalam pesta demokrasi nanti," kata Jeffrey.
Senada, Ramadalius "Uus" turut mengacungkan jempol atas usaha KPU Kabupaten Limapuluh Kota itu. Menurutnya setiap pihak tentu ingin agar setiap waega negara seluruhnya di negeri ini dapat ikut serta memberikan hak pilih dalam pemilihan kepala daerah nanti.
"Kita bangga usaha KPU dalam upaya mensukseskan Pilkada. Sehingga rela bermalam di jalan demi menjangkau lokasi terjauh dan terisolasi di Kabupaten Limapuluh Kota," kata Uus. (Relis)
0 Comments