Kekayaannya Dicuri Australia, Timor Leste Rindu Indonesia
Timor Leste Ingin Gabung Indonesia /Laurensius Molan/ANTARA FOTO
IMPIANNEWS.COM (Timur Leste).
Kabar keinginan Timor Leste untuk kembali ke Indonesia semakin mencuat menjadi perhatian publik.
Banyak yang masih tidak percaya dengan keinginan Timor Leste tersebut. Bagaimana tidak, 21 tahun sudah resmi memisahkan diri dengan Indonesia.
Namun kini, isu soal warga Timor Leste mendesak ingin kembali bergabung dengan Indonesia tiba-tiba muncul.
Pemerintahan Timor Leste sendiri diketahui tak becus mengurus negaranya.
Hasilnya bisa dilihat kondisi ekonomi Timor Leste anjlok karena corona hingga kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Padahal ada begitu banyak kekayaan alam yang dimiliki negara berjuluk 'Bumi Lorosae' ini dan jika dikelola dengan benar serta baik, bisa menyulap Timor Leste jadi negara makmur.
Timor Leste memiliki daerah perbukitan ditutupi dengan kayu cendana.
Lebih lanjut, dataran rendah Timor Leste bahkan ditumbuhi pohon kelapa dan pohon eukaliptus. Mata air panas dan aliran gunung juga banyak ditemukan disana
Tak lupa, satwa liar termasuk kuskus (spesies marsupial), monyet, rusa, musang kucing, ular, dan buaya melimpah disana.
Tentu saja sumber pertambangan yang menjadi komponen terpenting ekonomi Timor Leste.
Ada produksi hidrokarbon, yang terutama dari simpanan gas alam lepas pantai.
Timor Leste juga memiliki penambangan marmer untuk ekspor.
Selain mengandalkan pertambangan, Timor Leste juga mengandalkan pertaniannya.
Pertanian, yang sudah lama menjadi andalan ekonomi, masih mempekerjakan sebagian besar penduduk yang bekerja, demikian dikutip impiannews.com dari Britannica.com dan PR Pangandaran, Jumat (4/9/2020).
Produk utama pertanian Timor Leste meliputi jagung (jagung), beras, ubi kayu, ubi jalar, kacang kering, kelapa, dan kopi. Lainnya adalah manufaktur tekstil, garmen, kerajinan tangan, dan kopi olahan.
Di luar kekayaan alam, Timor Leste pun menghasilkan kerajinan meliputi tembikar, ukiran kayu dan gading, anyaman, produksi sabut, dan pembuatan keranjang.
Seperti banyak diketahui, adanya hutan cendana disebut merupakan salah satu yang menarik Bangsa Eropa datang ke pulau Timor.
Daerah Ambeno adalah yang terkenal memiliki hutan cendana yang berharga, kebun kelapa, dan perkebunan padi.
Tampak bahwa Timor Leste merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang terbilang melimpah.
Kala itu, masih jelas di ingatan pemerintah Indonesia tanggal 30 Agustus 1999 warga Timor Timur menyebut Australia sebagai saudara mereka.
Padahal yang 'mengasuh' dan 'memberi makan' Timor Timur selama itu ialah Indonesia.
Mirisnya Indonesia terutama ABRI saat itu dianggap sebagai musuh.
Menjengkelkan memang bagi Indonesia, saudara sendiri dianggap musuh malah bangsa lain yang sekarang merampok Timor Leste dianggap saudara.
Australia memang merupakan satu negara yang paling getol menginginkan kemerdekaan Timor Leste.
Namun di balik itu semua ternyata ada udang di balik batu, Australia menginginkan sesuatu yang besar dari Bumi Lorosae seperti dilansir dari laman Greenleft.org.au.
Dilansir dari berbagai sumber, seorang warga Australia, Bernard Collaery, yang dikenal sebagai pendukung hukum Timor Leste 'membongkarnya'.
Ia mengatakan, di pihak pemerintah Australia secara berturut-turut mereka telah mengincar dan mencuri sumber daya negara itu secara ilegal dan tak bermoral.
Secara terbuka dia telah menunjukkan borok Australia yang selalu memandang Bumi Lorosae sebagai obyek pasif.
Menurutnya tindakan Australia menjadikan Timor Leste sebagai obyek sapi perahan adalah nyata, negeri itu dirampok habis-habisan dari sumber daya petrokimia, baik untuk rezim buruh maupun liberal.
Timor Leste memang merupakan koloni Portugis, namun Australia memiliki kebijakan lama untuk menguasai Laut Timor secara sembunyi-sembunyi.
Australia secara ilegal mengeluarkan izin ekplorasi minyak yang merambah perairan Portugis.*
(pikiran-rakyat.com/Beryl Santoso)