Sebelum Biak, sudah ada kandidat yang dibidik untuk menjadi tempat pembangunan bandara antariksa yakni Morotai, Enggano dan Nias. Namun ketiganya dianggap kurang strategis
IMPIANNEWS.COM (Jakarta).
Pemerintah tengah berwacana untuk membangun bandara khusus antariksa di Biak, Papua. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan jika RI juga perlu mengambil peran pada ekonomi yang saat ini banyak dilirik negara di dunia.
Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia untuk perkembangan riset terkait ilmu ruang angkasa. Ia pun mengungkap mengapa pemerintah memilih Biak untuk rencana ini.
"Indonesia sendiri memiliki wacana membangun bandara antariksa di Biak, Papua," kata Bambang dalam webinar seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Jumat (18/9). "Indonesia berada pada posisi terbaik untuk meluncurkan roket karena Biak dekat dengan ekuator."
Bambang menilai jika pembangunan bandara antariksa bisa lebih membawa keuntungan dibanding jika hanya menciptakan roket saja. Rencana ini sebelumnya pernah dipaparkan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin.
Karena posisinya yang dekat dengan ekuator, Djamal menilai Biak memiliki prospek yang sangat strategis untuk program peluncuran roket. Sebelum Biak, sudah ada kandidat pulau lain yang dibidik untuk menjadi tempat pembangunan bandara antariksa yakni Morotai, Enggano dan Nias. Namun ketiga lokasi itu dianggap kurang strategis.
Ia pun menjelaskan mengapa harus di ekuator. Peluncuran roket yang dilakukan di dekat ekuator, mampu membawa satelit meluncur ke berbagai arah. Dan yang tak kalah penting, dengan roket meluncur di ekuator maka tak perlu manuver untuk mengubah arah orbitnya sehingga tak membutuhkan biaya tambahan.
"Kalau dekat ekuator, peluncuran untuk membawa satelit bisa ke berbagai arah, jadi bisa arah polar, dan yang jarang bisa dilakukan itu arah ekuatorial," jelas Djamal seperti dilansir impiannews.com lewat Detik. "Dan kalau diluncurkan dari ekuator akan lebih murah biayanya karena tidak perlu ada manuver untuk mengubah orbitnya."
Sementara itu, di dunia baru ada beberapa bandara antariksa yang letaknya di sekitaran ekuator yakni di Kourou, Guyana, Prancis dan di Alkantara, milik Brasil. "Di Afrika tidak ada. Di Asia Pasifik itu ditargetkan akan ada di Biak lokasinya," ujar Djamal. ***
0 Comments