Filipina Siap Perang dengan Malaysia
IMPIANNEWS.COM (Filipina).
Pendirian negara Persekutuan Malaya rupanya bukan hanya ditentang oleh Indonesia zaman dulu.
Ada juga Filipina yang wilayahnya yakni Sabah diambil paksa atas saat kemerdekaan Malaysia dikumandangkan oleh Tunlu Abdul Rahman atas izin Inggris.
Kini generasi Filipina menuntut balas dan bersumpah akan merebut Sabah kembali yang telah diambil oleh Malaysia.
Departemen Luar Negeri Filipina (DFA) mengumumkan segera mengaktifkan North Borneo Bureau.
Langkah berani ini menandai Filipina mengklaim Sabah sebagai wilayahnya kedaulatan Manila.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Filipina Teodoro Locsin Jr memberikan informasi terbaru selama terkait pernyataan DFA, ia menyebutkan kehormatan negaranya terlibat di sini.
"Meskipun kami menjaga perairan kami dengan ketat, kami tidak melupakan wilayah terestrial kami," kata Locsin, dikutip impiannews.com lewat zonajakarta.com dari Rappler dan Pikiran Rakyat, Kamis (17/9/2020).
"Dalam upaya mengamankan apa yang menjadi milik kami, saya telah memutuskan untuk mengaktifkan kembali North Borneo Bureau setelah menyadari bahwa seluruh dunia telah melupakan klaim Sabah kami, dengan santai menunjuknya sebagai wilayah negara lain saat kami belum melupakannya," tambahnya.
Dia juga menambahkan klaim Filipina atas Sabah adalah salah satu dari beberapa ketidaksepakatan internasional.
"Kami dapat melakukan untuk kepentingan terbaik kami tanpa risiko kerugian apapun bagi negara kami," kata dia.
Sabah dikenal dengan tanahnya yang kaya sumber daya alam.
Wilayah ini sekarang diduduki oleh Malaysia tetapi diklaim Filipina sebagai bagian dari Mindanao.
Pengumuman Locsin semakin meningkatkan klaim Sabah atas Filipina setelah sebagian besar ada pertukaran pernyataan dari diplomat dan politisi di kedua negara.
Meskipun Filipina tidak pernah melepaskan klaim kedaulatannya atas Sabah, sebagian besar tetap menahan klaim tersebut demi menjaga hubungan harmonis dengan Malaysia.
Locsin mengatakan pihaknya akan menangani masalah ini secara maksimal.
Dia juga mengatakan orang-orang yang datang ke Sabah tidak dipandang sebagai tanpa kewarganegaraan.
"Mereka pasti orang Filipina karena Sabah adalah milik kita! Hanya itu saja. Jika Malaysia tidak menyukainya, itu terlalu buruk bagi mereka. Pertanyaan tentang persahabatan ASEAN itu tidak akan menghalangi pernyataan saya tentang apa milik kita," ujarnya.***
0 Comments