Payakumbuh, --- Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz ceritakan perjuangan dirinya melawan Covid 19 selama kurang lebih 32 hari. Hal tersebut disampaikan pada acara talk show di Radio Safasindo FM, yang dipandu oleh Andi Masuda penyiar Radio Safasindo, Jumat 18 September 2020.
Dalam acara tersebut Erwin Yunaz ceritakan bahwa ia terkena virus ketika menerima tamu dari luar daerah, di awal bulan Agustus setelah hari raya Idhul Adha, yang mana kegiatan pasca Idul Adha kegiatan cukup padat.
Disaat yang bersamaan dengan kegiatan yang cukup padat, kondisi tubuh dan stamina jadi melemah, tidak hanya karena kecapean namun juga karena over suplay makanan, kebanyakan makan daging.
Wakil Walikota jelaskan kenapa dia melakukan test swab, karena gejala-gejala terkena wabah virus corona sudah mulai muncul pada dirinya, seperti sakit kepala yang berkelanjutan, batuk yang tidak bisa diobati dengan obat dokter biasanya, dan badan terasa demam.
Dari gejala yang terlihat tersebut dirinya langsung lakukan test swab dan lakukan isolasi mandiri di rumah. Dari gejala-gejala itu ia berkeyakinan untuk mempersiapkan diri dan ternyata benar hasil Swab yang dilakukan positif. Selain sakit kepala, orang yang terkena wabah virus corona ini, Wakil Walikota sampaikan dia juga merasakan dada terasa panas dan sesak, rasa pun sudah tidak ada, keinginan untuk makan sesuatu yang enak itu ada, tapi rasa tidak kita dapatkan.
Erwin katakan, ketika kita pakai masker itu belum tentu kita sudah aman. Banyak juga saudara-saudara kita yang lain, yang menjalankan protokol kesehatan namun tetap kena juga. Karena dengan kondisi-kondisi tertentu, virus itu bisa menular, seperti saat kondisi fisik kita tidak fit. Dirinya berpesan jika kondisi kita tidak fit, hindari bertemu dengan banyak orang, dan yang lebih baik adalah berdiam diri dirumah. Namun kita tetap patuhi dan jalankan protokol kesehatan, untuk meminimalisir kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Wakil Walikota terangkan, covid itu beragam dampaknya, tetapi perlawanan terkuat adalah dari tubuh kita sendiri. Stamina dan imun yang didapatkan dari kondisi tubuh itu harus dalam kondisi happy. Jadi kita tidak perlu khawatir berlebihan menghadapi pandemic ini, yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya dengan bijak.
Erwin Yunaz jelaskan jika ada gejala terkena covid, kondisi baik itu adalah isolasi mandiri, dikarantina, semua yang dilakukan adalah untuk menjaga imunitas tubuh, dengan makanan yang bernutrisi sesuai, vitamin, kemudian istirahat yang cukup juga dibarengi dengan olahraga, dan untuk kita orang muslim laksanakan ibadah dan berdoa minta pertolongan dari Yang Maha Kuasa.
Wakil Walikota Erwin Yunaz katakan, yang harus kita ketahui obat wabah ini belum ada sama kita, untuk itu dirinya berharap agar masyarakat jangan merasa tidak takut, atau mengatakan virus ini tidak ada atau akal-akalan. Jika sudah terpapar obatnya adalah diri kita, perjuangan melawan virus ini, dukungan dari keluarga,teman dan karip kerabat kita.
Terakhir dirinya menghimbau untuk orang yang belum merasakan, kalau bisa tidak usah diundang virus ini, jangan coba-coba merasakan bagaimana covid itu, karena tidak ada yang bisa menjamin kalau kita tidak akan kena. Kalau satu dari keluarga saja yang kena itu sudah bisa memberikan tekanan psikis kepada sanak saudara lainnya, satu orang dalam keluarga yang kena otomatis satu keluarga harus di test swab juga. Hal itu akan menambah beban mental dan psikis juga.
Selanjutnya reaksi kita terhadap saudara-saudara kita yang terkena pandemic ini, diharapkan juga kita tidak boleh berlebihan, jangan kucilkan mereka. Karena mereka butuh dukungan dan semangat, jangan membuat mereka muram dan bersedih, yang nantinya akan membuat imun tubuh jadi turun.(014)