Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyampaikan pidato pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Padang ke-351 di ruang sidang “Gedung Bundar Sawahan” DPRD Kota Padang, Jumat (07/08/2020).
Walikota Padang mengulas kembali sejarah Kota Padang yang ditandai dengan peristiwa heroik 7 Agustus 1669. Peristiwa itu adalah penyerangan loji Belanda oleh masyarakat dari Pauh dan Koto Tangah.
“Peristiwa tersebut menjadi momentum bersejarah dan melatar belakangi hari lahirnya Kota Padang. Kemudian ditetapkan melalui persetujuan DPRD Kota Padang pada 31 Juli 1985 dan Surat Keputusan Walikota Padang 1 Agustus 1986,” kata Mahyeldi.
Lebih lanjut Mahyeldi menyampaikan, Kota Padang mengalami kemajuan pesat setelah ditetapkan secara de facto pada 1959 sebagai ibukota provinsi Sumatera Barat.
“Kota Padang diperluas menjadi 694,96 KM² meliputi 11 kecamatan dan 193 kelurahan dan sekarang efektif jadi 104 kelurahan,” paparnya.
Mahyeldi yang berdampingan dengan Wakil Walikota Padang Hendri Septa mengatakan, pada usia ke-351, Kota Padang telah menjadi kota besar dan ditetapkan sebagai pusat metropolitan.
“Praktis menghadapi tantangan masalah perkotaan semakin beragam,”kata walikota.
Di tengah gencarnya kegiatan pembangunan dan aktifitas ekonomi, lanjut Mahyeldi, dunia menghadapi pandemi Covid -19 yang berimbas menurunnya grafis semua lini.
“Seiring sejalan dengan kebijakan tata kelola terhadap Covid-19, maka kebijakan pemulihan ekonomi yang menurun senantiasa diupayakan dengan dimulainya aktifitas sektor perdagangan dan pariwisata,” lanjutnya.
Menurut Mahyeldi, tantangan terbesar saat ini tidak hanya menahan laju penyebaran Covid-19, tetapi juga pemulihan ekonomi serta memulihkan sektor pendidikan.
” Maka, di tengah keterbatasan masyarakat untuk belajar online Pemko Padang terus memberikan perhatian utama untuk mempertahankan mutu pendidikan,” tandas Mahyeld
(ydt)