Hubungan Rusia dan China sedang tak harmonis. Hal itu terungkap setelah Kremlin memutuskan menunda pengiriman rudal sistem pertahanan udara tercanggih di dunia S-400.
Sedianya Beijing akan menerima S-400 itu dalam waktu dekat. Namun, hal itu batal terwujud.
Penyebab sangat fatal, dikutip dari dari kantor berita TASS, Jumat (31/7/2020), Rusia kesal karena China dituduh telah melakukan operasi mata-mata terhadap negara sahabatnya itu.
Rusia menuduh Presiden Akademi Ilmu Sosial Arktik St. Petersburh telah menjual informasi rahasia Rusia kepada Badan Intelijen China.
Memang tuduhan ini tak disampaikan secara blak-blakan oleh Rusia. Saat memberitahukan penundaan pengiriman S-400, Rusia hanya mengungkapkan alasan bahwa dalam kondisi saat ini sangat sulit melakukan pengiriman S-400 ke China.
Selain itu China juga harus mengirimkan pasukannya untuk mempelajari S-400, demikian juga dengan Rusia, setidaknya mereka juga harus banyak tenaga ahli ke China.
Sementara, China beralasan penundaan pengiriman S-400 dari Rusia dikarenakan pengiriman dikhawatirkan akan mengganggu konsentrasi Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dalam penanganan pandemi Virus Corona di dunia.
Tidak ada keterangan resmi dari Rusia hingga sampai kapan penundaan akan berlaku dan kapan S-400 bisa dikirimkan ke China.
Sebenarnya China sudah memiliki S-400, sistem pertahanan udara itu didapatkan dari Rusia pada 2018 sebanyak 6 unit.
Kini sistem pertahanan udara yang mampu menghancurkan pesawat tempur dalam jarak 400 kilometer itu sudah terpasang di beberapa tempat di China, terutama di wilayah rawan konflik. (vv)