Bukittinggi, --- Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui Penyuluh Agama Islam baik Penyuluh Fungsional maupun Honorer terus melakukan pengabdian ditengah-tengah masyarakat.
Lebih dari 300 kelompok binaan yang tersebar di Kota Bukittinggi merupakan lokus Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Wisata ini. Bermacam teknik dan kegiatan untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Hari ini, Rabu 26 Agustus 2020 salah satu kelompok binaan Penyuluh Agama Islam Fungsional yang juga merupakan Sekretaris Kelompok Kerja Penyuluh Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Rosmiwati dikunjungi Walikota Bukittinggi, H. Ramlan Nurmatias yang didampingi beberapa pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi.
Seperti biasa, kelompok Tahsin Al-Qur’an Al-Ikhlas binaan Rosmiwati tersebut mengikuti pembelajaran dengan sunguh-sungguh. Dari yang muda sampai yang tua tampak serius mengikuti pembelajaran Al-Qur’an.
Disela-sela kesibukannya, Walikota Bukittinggi H. Ramlan Nurmatias menyempatkan diri untuk melihat langsung kegiatan tahsin tersebut. Dihadapan Kepala KUA Guguk Panjang, Amar Albar Antoni, Penyuluh Agama Islam Fungsional Rosmiwati dan seluruh peserta tahsin, H. Ramlan Nurmatias menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Penyuluh Agama yang selalu menerapkan dan berbagi ilmu untuk membimbing masyarakat Kota Bukittinggi, khususnya pada bidang tahsin Al-Qur’an.
“Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada para Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Bukittinggi yang selalu menjadi pelita ditengah-tengah umat. Menjadi pembimbing masyarakat baik dalam bentuk tahsin Al-Qur’an maupun berbagai kegiatan penyuluhan lainnya,” ucap Ramlan
“Ini adalah investasi dunia akhirat. Didunia penyuluh menjadi panutan dan dibutuhkan masyarakat yang sekaligus menjadi amal sebagai bekal kehidupan di Akhirat kelak,” imbuhnya.
“Semoga Penyuluh Agama semakin maju, melahirkan berbagai inovasi, sukses membimbing umat dan diberkahi oleh Allah SWT,” pungkasnya
Sementara itu, Rosmiwati menerangkan bahwa Kelompok Tahsin Al-Ikhlas terdiri atas 3 kelompok. Kelompok pemula, kelompok yang masih terbata-bata dan kelompok yang sudah lancar membaca Al-Qur’an.
“Ada tiga kelompok dalam tahsin Al-Ikhlas, yaitu yang masih mengenal huruf hijaiyah atau pemula, ada yang sudah terbata-bata dalam menggabungkan huruf dan ada yang sudah lancar bacaannya,” terang Rosmiwati
“Selain belajar Al-Qur’an kelompok tahsin Al-Ikhlas juga belajar ibadah, diantaranya pemahaman dan pelaksanaan shalat, penyelenggaraan jenazah serta juga mempelajari aqidah akhlak,” ulasnya
Rosmiwati menuturkan bahwa kelompok tahsin Al-Ikhlas melakukan pembelajaran melalui media huruf dan gambar atau Hurgam sehingga mempermudah peserta terlebih pemula dalam memahami huruf, pengucapan dan membacanya.
Tidak hanya itu, kelompok tahsin tersebut juga bergerak melakukan pemberdayaan ekonomi melalui program Geser (Gerakan Seribu).
“Gerakan seribu merupakan infak dalam pertemuan rutin setiap hari Rabu. Merupakan bantuan lepas yang dapat membantu ekonomi anggota sebagai modal usaha. Ini juga salah satu langkah untuk menjauhkan diri, khususnya anggota kelompok dari rentenir,” jelas Rosmiwati
“Selain anggota, manfaat program Geser telah dirasakan oleh masayarakat seperti Panti Asuhan yang ada di Kota Bukittinggi dan Agam. Bantuan tersebut biasanya kita serahkan setiap Hari Besar Islam,” pungkasnya.(014)