IMPIANNEWS.COM (Palestina)
Pertemuan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dengan sejumlah perwakilan organisasi sayap militer Palestina, Hamas, menimbulkan sejumlah dugaan.
Salah satunya adalah, Erdogan ditengarai meminta Hamas untuk segera melancarkan serangan ke Israel.
Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, Erdogan dan para delegasi Hamas Palestina berjumpa di rumah Sultah Ottoman Vahdettin, Istanbul, Turki, Sabtu 22 Agustus 2020.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah tokoh Hamas Palestina turut hadir bertemu Erdogan.
Beberapa diantaranya adalah Kepala Hamas Arab dan Agama Islam yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Luar Negeri, Ezzar al-Rihiq, dan Wakil Kepala Hamas, Saleh al-Arouri, yang merupakan salah satu buronan yang paling dicari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan yang dikutip impian lewat VIVA Militer dari media Yunani, Pentapostagma, Erdogan dan para perwakilan Hamas menitikberatkan pertemuan pada pembahasan serangan ke Israel.
Erdogan diduga mendukung dan meminta Hamas Palestina untuk melakukan serangan ke Israel.
Seperti yang diketahui, Israel semakin gencar melakukan aksi untuk mencaplok wilayah Tepi Barat Palestina.
Tak hanya itu, Erdogan dan para perwakilan Hamas juga membahas provokasi yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dengan menyerang sejumlah infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.
Sementara itu, dalam laporan lain yang dinukil VIVA Militer dari surat kabar Lebanon, Al-Akhbar, dukungan Erdogan terhadap Hamas Palestina untuk menyerang Israel adalah bukti bahwa pria 66 tahun ingin tampil sebagai pemimpin baru umat Islam dunia.
Salah satu ambisi Erdogan adalah, merebut kendali Masjid Al-Aqsa yang masuk dalam wilayah Israel, setelah mengubah gereja bersejarah di Turki, Hagia Sophia.
Pasca pertemuan dengan Erdogan, kabarnya Hamas Palestina langsung membuat rencana strategis untuk melancarkan serangan terhadap militer Israel.
Bahkan kabarnya, Hamas Palestina dituding telah membuat rencana juga untuk membunuh mantan walikota Jerussalem, Nir Barkat, yang juga menjabat sebagai pemimpin partai sayap kanan Israel, Likud. ***