Ketegangan antara China dan Taiwan semakin memanas. Setelah mengetahui kabar bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menggelar latihan tempur di kawasan Laut China Timur, Angkatan Udara Republik China (ROCAF), mengerahkan dua jet tempur F-16 Fighting Falcon.
Dilansir imoiannews.com sebelumnya dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Tentara Pembebasan Rakyat China sudah digelar sejak pertengahan pekan ini.
Dengan berani armada militer China menembakkan sejumlah rudal ke sasaran sebuah pulau di Kepulauan Zhousan, provinzi Zhejiang, Republik Rakyat China (RRC).
Aksi unjuk kekuatan militer China itu sangat membuat Taiwan (Republik China) khawatir. Sebab, tempat latihan militer China hanya berjarak 340 mil (550 kilometer) dari wilayah utara perairan Taiwan.
Repsons tanggap langsung diberikan Taiwan. Angkatan Udara Taiwan segera mengerahkan dua unit jet tempur F-16 Fighting Falcon, dari Pangkalan Angkatan Udara Hualien. Khusus untuk misi kali ini, F-16 Angkatan Udara Taiwan itu dilengkapi dengan rudal-kapal.
Dalam sebuah akun Twitter seorang jurnalis penerbangan, Roy Choo, diunggah dua buah foto yang menunjukkan unit jet tempur Tactical Wing Fighter (TWF) F-16 dengan rudal anti-kapal.
"TWF F-16 ke-5 di Hualien biasanya ditugaskan untuk misi anti pengiriman dengan Harpoon, sementara TWF ke-4 di Pangkalan Angkatan Udara Chiayi biasanya terlihat menggunakan rual AGM-65 Maverick untuk peran anti-permukaan," bunyi pernyataan Choo.
Pernyataan dan bukti yang dibeberkam Choo membuktikan bahwa dua unit jet tempur F-16 Angkatan Udara Taiwan memang mendapatkan instruksi khusus.
Dalam laporan Liberty Times Taiwan, pemerintah Taiwan meyakini bahwa latihan tempur yang digelat Tentara Pembebasan Rakyat China kali ini berfokus pada simulasi pengambilalihan Kepulauan Dongsha.
Sementara itu, menurut laporan SCMP latihan militer China hanya difokuskan untuk perintah tembak langsung. ***