IMPIANNEWS.COM (Suriah).
Empat tentara AS dilaporkan terluka selama pertengkaran dengan pasukan Rusia di Suriah utara, media AS Politico melaporkan pada hari Rabu 26 Agustus 2020, mengutip draf pernyataan Departemen Pertahanan dan sumber yang tidak disebutkan namanya.
Empat anggota dinas AS telah didiagnosis dengan gejala seperti gegar otak ringan, kata laporan itu.
Politico mengatakan bahwa sumber kedua AS yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut mengkonfirmasi bahwa banyak pasukan AS terluka dalam insiden itu.
Baik Pentagon maupun Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari laporan tersebut.
Sebuah video telah muncul secara online yang diduga menunjukkan pasukan AS mencoba memblokir patroli Rusia agar tidak mengemudi melalui lapangan.
Dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu 26 Agustus 2020 waktu setempat.
Konfrontasi antara pasukan Amerika dan Rusia tidak jarang terjadi. Insiden tersebut menyoroti risiko pasukan dari kedua negara yang beroperasi di dekat Suriah utara dan potensi peningkatan ketegangan.
Salah satu pejabat mengatakan luka-luka itu akibat tabrakan dan bukan baku tembak.
Pejabat lainnya mengatakan insiden itu terjadi awal pekan ini di timur laut Suriah dan luka-luka ringan.
Pentagon dan Komando Pusat militer AS, yang mengawasi pasukan AS di wilayah tersebut, menolak berkomentar.
Militer AS umumnya tidak mengomentari cedera. Namun, bulan lalu seorang penerjun payung tewas dalam kecelakaan terguling kendaraan di Suriah timur.
Video di media sosial menunjukkan kendaraan militer Rusia, yang didukung oleh sepasang helikopter, mengemudi di dekat kendaraan lapis baja AS. Asal muasal video tersebut tidak jelas.
A longer video of the confrontation. US forces appear to be blocking a road and then attempt to block the path of the Russian patrol when they drive through the field. An American MaxxPro MRAP appears to collide with a Russian Typhoon-K MRAP.
319/https://t.co/iCliZSYVY9 pic.twitter.com/xZTtN6l0Ib— Rob Lee (@RALee85) August 26, 2020
Awal tahun ini, video lain menunjukkan interaksi dekat antara pasukan di jalan Suriah.
Sekitar 500 pasukan AS tetap berada di Suriah utara setelah pengurangan tajam pasukan yang awalnya ada di sana untuk mengusir militan ISIS dari semua benteng mereka di negara itu.
Beberapa daerah juga memiliki sumber minyak, sesuatu yang disebut Presiden Donald Trump sebagai pembenaran untuk menjaga pasukan AS tetap bermitra dengan sekutu Kurdi di wilayah tersebut.
Sejak 2014, koalisi yang dipimpin AS telah melakukan operasi melawan pemerintah setempat di Suriah tanpa mandat PBB atau otorisasi Damaskus. Pemerintah Suriah telah berulang kali mengecam kehadiran militer Washington di negara Timur Tengah itu ilegal.***