IMPIANNEWS.COM (Jakarta).
Kementerian Perdagangan mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang ekspor produk cetakan plastik dan aluminium (mold and dies).
Peluang ini didukung oleh kinerja positif dari industri otomotif dan elektronika Indonesia.
Hal itu disampaikan Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Luther Palimbong pada seminar web (webinar) ‘Market Access Workshop: Mold, Die & Automotive Parts’.
Webinar ini membahas peluang serta kondisi terkini pasar mold and dies yang banyak digunakan dalam bidang otomotif di Jepang.
Webinar ini diselenggarakan Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka.
“Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang ada dari produk mold and dies, mengingat mold and diesmerupakan bahan pendukung proses produksi di sektor manufaktur yang pengguna terbesarnya adalah sektor otomotif dan elektronikadi Jepang,”ujar Luther, dalam siaran persnya, Jumat, (28/7/2020).
Menurut Luther, peluang tersebut dapat dimanfaatkan, mengingat positifnya kinerja industri otomotif dan elektronika Indonesia.
Selain itu, permintaan di sektor otomotif juga selalu meningkat, sejalan dengan penjualan mobil dan motor yang terus naik setiap tahunnya.
“Namun, ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam bidang mold and dies Indonesia. Antara lain,Indonesia belum mampu memproduksi mesin cetak berpresisi tinggi, sebagian besar bahan baku masih diperoleh dari luar negeri, kurangnya sumber daya manusia yang mumpuni, dan penggunaan mesin yang tidak kompatibel,”ungkap Luther.
Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto menyampaikan, menyikapi segala tantangan dan hambatan di masa pandemi ini, Indonesia tetap harus dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada.
“Semua tantangan tersebut harus kita lalui bersama guna mendorong eksporIndonesiadi segala sektor, termasuk dengan memanfaatkan peluang pasar ekspor untuk produk mold and dies,”tegas Mendag.
Penasihat Akademi dari Japan Die & Mold Industry Association Etsujiro Yokota yang turut hadir sebagai narasumber menyampaikan, walaupunpandemi belum usai, saat ini masih banyak perusahaan Jepang yang memilih untuk berinvestasi di Indonesia.
Hal ini dikarenakan sumber daya alam Indonesia yang melimpah, hubungan pemerintah kedua negara yang erat, dan diminatinya produk-produk Jepang di Indonesia.
Jepang melihat Indonesia sebagai calon negara potensial untuk investasi atau pendirian perusahaan secara kerja sama.
Namun, tentunya perlu adanya peninjauan kembali terkait kebijakan fiskal dan kebijakan keimigrasian Indonesia guna mendukung penanaman investasi di Indonesia,”imbuh Yokota. ***