Payakumbuh, --- Sebanyak 14 orang Mahasiswa program studi Ners Universitas Perintis (Upertis), melaksanakan praktik Keperawatan Disaster di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Payakumbuh, Rabu (5/8) hingga Sabtu (8/8).
"Keperawatan Disaster mempelajari tentang manajemen kebencanaan dan kegawatdaruratan bencana alam. Keperawatan Disaster salah satu mata kuliah di Upertis. Praktik lapangan mahasiswa diarahkan ke BPBD yang fokus terhadap penangulangan bencana," kata Ns.Aldo Yuliano, S.Kep saat penyerahan mahasiswa di kantor BPBD, (5/8).
Sementara itu, Ns.Maidaliza, M.Kep yang juga dosen pembimbing saat penutupan praktik lapangan, Sabtu (8/8) mengatakan, "praktik Keperawatan Disaster profesi Ners ini, waktunya sangat terbatas. Sebetulnya dijadwalkan 2 minggu. Berhubung pandemi Covid-19, maka diselenggarakan 1 minggu secara daring, dan 1 minggu di lapangan."
Masih dalam kesempatan yang sama, melalui kata sambutan, Ir.Yufnani Away, MM selaku Kalaksa BPBD Kota Payakumbuh didampingi, Jasrial, Sp.T, Kabid Kedaruratan dan Logistik, serta Ade Chandra, SKM.,M.Kes, Kasubag Perencanaan mengungkapkan, "kita sangat senang dan memberi apresiasi pada Upertis yang telah memasukan mata kuliah tentang disaster ini sebagai materi pembelajaran," katanya.
Masih menurut Yufnani Away bahwa, "jurusan kuliah yang fokus tentang kebencanaan ini, untuk level sarjana belum ada di Indonesia. Untuk itu, kita sangat mengapresiasi Upertis telah memulainya. Meski sepenuhnya belum berbentuk jurusan, tapi masih bagian dari materi jurusan Keperawatan. Yang penting sudah ada kampus yang memulai," imbuhnya.
Terpantau, setelah menyampaikan kata sambutan, Kalaksa BPBD beserta jajaran, dihadiri juga perwakilan Kelompok Siaga Bencana (KSB) se- Kota Payakumbuh ikut berbagi pengalaman dan berdiskusi terkait penanganan bencana non alam Covid-19, dengan segenap mahasiswa Upertis di bawah tenda terbuka, di halaman kantor BPBD yang terletak di Bukik Sibaluik, bekas Kantor Balai Kota Payakumbuh.
Adapun materi yang didiskusikan adalah tentang Covid-19, dan tatanan kehidupan baru di masa pandemi, serta tentang cara penanganan dan evakuasi penderita patah tulang saat bencana alam. Diskusi terlihat hangat, anggota KSB pun tampak antusias mengikuti diskusi, serta memberi pertanyaan.
Dalam kesempatan yang sama, Susi Susanti mahasiswa Upertis, bertindak sebagai moderator dan mengatur jalannya diskusi, diakhir sesi mewakili almamaternya, ia menyampaikan rasa kagumnya.
"Kami mahasiswa Upertis sangat terkesan dengan penerimaan BPBD Kota Payakumbuh. Telah menerima dan memfasilitasi kami dengan sangat baik, serta mau hadir berdiskusi dan berbagi pengalaman selama menjalani praktik," tutupnya.(rel/014)