Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengirimkan ancaman mengerikan kepada Amerika Serikat.
Jong Un tidak segan melakukan perang nuklir dengan AS. Nuklir yang disiapkan Jong Un pun sangat maut.
Dilansir dari Express, Jumat (7/8), nuklir milik Korut itu dilengkapi senjata baru yang sangat mematikan.
Hal itu diungkapkan oleh Profesor James Hoare dari School of Oriental and Asian Studies (SOAS) di London, Inggris.
Hoare menyampaikan ancaman Jong Un setelah analisis mantan Pejabat Intelijen Nasional AS untuk Korea Utara Markus V Garlauskas diterbitkan di situs 38 North.
Dalam analisisnya, Garlauskas menyebut mantan komandan Angkatan Udara Tentara Rakyat Korut Ri Pyong Chol duduk di samping Jong Un.
Momen itu terjadi dalam pertemuan tertutup di Pusat Komisi Militer (CMC) pada 18 Juli 2020.
Pyong Chol sendiri saat ini disebut-sebut merupakan tangan kanan Jong Un.
“Kita harus berhati-hati,” terang Hoare sebagaimana dilansir Express.
Dia juga membandingkan Korut dengan Uni Soviet perihal pengiriman ancaman.
“Korut tidak sekaku Uni Soviet dalam hal ini,” sambung Hoare.
Hoare pun menyinggung peran Pyong Chol yang kini dikabarkan menjadi orang kepercayaan Jong Un.
“Jika ada perubahan kebijakan secara mendadak, Ri Pyong Chol mungkin akan menghilang lagi dari pusat perhatian,” kata Hoare.
Hoare juga memprediksi bahwa pertemuan tertutup antara Jong Un dengan jajarannya untuk membahas topik dalam negeri.
Meskipun demikian, dirinya juga tidak menepikan dugaan bahwa Jong Un dan jajarannya sedang membahas agenda internasional.
Menurut Haore, saat ini dunia harus memperlakukan Korut dengan lebih baik lagi.
“Sebab, ini berkaitan dengan kekuatan nuklir,” sambung Hoare.
Hoare juga menduga Jong Un dan jajarannya tengah serius memperhatikan persiapan Pilpres AS 2020.
“Mungkin itu merupakan pesan untuk kandidat presiden AS,” tegas Hoare. (*)
