Gatot Nurmantyo. (Foto Twitter @liadarmagita) /
IMPIANNEWS.COM - Salah seorang deklalator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menampar balik Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya Megawati menyebut, di KAMI banyak yang ingin menjadi presiden.
Salah seorang deklalator KAMI Andrianto menyatakan Megawati Soekarnoputri saat ini sedang cemas akibat elektabilitas putri mahkotanya, Puan Maharani sangat minim. Pernyataan ini sebagai tamparan balasan pernyataan Megawati.
"Sesungguhnya Mega sedang cemas. Dia kan menginginkan anaknya tampil, tapi banyak tokoh yang kini bermunculan sebagai capres sehingga kompetisinya lebih ketat yang dalam kacamata politik Mega tidak menguntungkan posisi anaknya," cetusnya Kamis 27 Agustus 2020.
Hingga saat ini elektabilitas putri kesayangannya itu masih sangat rendah. "Kok Puan tidak juga naik elektabilitasnya, bahkan bisa jauh di bawah kader lain," katanya.
Dalam survei Indikator Politik Indonesia pada 13-16 Juli 2020, elektabilitas Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani hanya 2,0%. Perolehan ini terpaut jauh dari kader PDIP lain, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 16,2%.
Sebelumnya, Megawati menyentil soal deklarasi KAMI.
"Wah, KAMI itu kayaknya banyak banget yang kepingin jadi presiden. Ya daripada bikin seperti itu, kenapa ya dari dulu nggak cari partai?" kata Mega saat menyampaikan pidato pembukaan Sekolah Calon Kepala Daerah (Cakada) Gelombang II Menuju Pilkada Serentak 2020 yang digelar secara daring, Rabu 26 Agustus 2020.
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo pun bereaksi soal dugaan sejumlah pihak bahwa dirinya sedang menyiapkan diri menjadi capres.
"Konon katanya dengan KAMI ini dengan segala sepak terjangnya, Mas Gatot sedang mempersiapkan racing di 2024. Bagaimana, jawab yang jujur," tanya ahli hukum tata negara Refly Harun kepada Gatot, dalam channel YouTube Refly Harun, Kamis 27 Agustus 2020.
Gatot yang merupakan salah satu tokoh sentral di KAMI mengatakan, banyak temannya yang mengatakan yang datang dan siap bantu. Namun, dia sampai saat ini belum memikirkan hal itu.
Kepada temannya, Gatot mengatakan, negara ini lagi sakit, lagi susah. "Terus kamu enggak mikirin negara, mikiran dirimu sendiri untuk kepentingan pribadimu di empat tahun mendatang, itu biadab, saya bilang begitu," kata Gatot.
Menurut Gatot, yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita bisa menyelamatkan negara ini. "Saya katakan lagi, kalau orang berprasangka itu (mau nyapres) wajar wajar saja, karena orang kan berpikiran politik seperti itu.
Tapi saya kadang-kadang enggak masuk logika, dalam kondisi seperti ini, terus berpikir untuk dirinya sendiri, egonya dia."
Didesak bagaimana jika kemungkinan itu muncul, Gatot dengan diplomatis mengatakan, kemungkinan- kemungkinan semua ada, peluang-peluang semua ada dan itu wajar-wajar saja.
Kepada rekan-rekannya di KAMI, Gatot pun menyampaikan jangan berpikir yang lain.
Saat menjabat Panglima TNI, lanjut dia, punya motto 'Berbuat Terbaik, Berani, Tulus, dan Ikhlas'.
"Jadi kalau ada sesuatu, kita niat berbuat terbaik, tetapi jangan cuma niat, mimpi doang nanti, harus berani mengeksekusinya. Tapi ingat, begitu egomu muncul, kamu tidak tulus," ujar Gatot seraya menyerahkan penilaian kepada publik tentang prinsipnya tersebut.***