Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) memanggil diplomat Iran. Pemanggilan charge daffaires Iran ini merespons pidato Presiden Iran Hassan Rouhani yang menyentil UEA terkait normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
Sekjen Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) juga mengecam "ancaman" Presiden dan sejumlah pejabat Iran kepada UEA terkait normalisasi hubungan dengan Israel. Kecaman ini disampaikan melalui sebuah pernyataan yang dirilis, Minggu (16/8) malam.
Pemerintah menyampaikan "memo bernada keras" kepada diplomat Iran tersebut. Kementerian Luar Negeri UEA yang dikutip kantor berita WAM, Ahad (16/8) menyatakan, "Pidato Rouhani tak bisa diterima dan berdampak serius bagi keamanan dan stabilitas Teluk."
Mereka juga mengingatkan Iran untuk melindungi misi diplomatik UEA yang ada di Teheran.
Sehari sebelumnya, Rouhani menyatakan, "UEA melakukan kesalahan besar dengan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel dan menyebutnya sebagai pengkhianatan oleh negara Teluk tersebut," ujar Rouhani.
UEA mengumumkan normalisasi pada Kamis (13/8). Iran belum memberikan tanggapan atas kecaman tersebut.
Secara terpisah, media Iran melaporkan, sekelompok kecil pengunjuk rasa berkumpul di depan Kedubes UEA di Teheran pada Sabtu tengah malam.
Mereka menentang langkah UEA, negara Teluk pertama, yang menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel. (Rep)