Defi Marlitra : "Pandemi corona adalah ketentuan Allah, mari Kita tingkatkan keimanan. Tetaplah husnudzon dan berikhtiar. Kita patuhi himbauan pemerintah" |
Payakumbuh, --- Walau Kota Payakumbuh sudah tergolong zona hijau covid19 di Sumatera Barat, namun secara tegas Walikota Payakumbuh Riza Falepi belum mengizinkan pelaksanaan proses belajar mengajar dilangsungkan secara tatap muka. Pembelajaran untuk beberapa waktu kedepan tetap menerapkan PBM secara online atau dalam jaringan (daring).
Untuk itu, Kepala SMPN 1 Payakumbuh H. Defi Marlitra menghimbau keluarga besarnya untuk menyikapi kebijakan pemerintah ini secara positif. Kebijakan pemerintah terkait PBM daring pada dasarnya adalah pemerintah sudah menjalankan amanah, yakni menjaga dan memelihara warganya. Itulah yang dilakukan Walikota Payakumbuh.
"Walikota Payakumbuh sangat sayang kepada warganya, sehingga PBM tatap muka belum dilaksanakan. PBM tetap daring. Mohon siswa, guru, operator dan walimurid tanggapi secara bijak dan positif. Semuanya demi kebaikan bersama,"sebut Defi Marlitra, Selasa (04/08/2020) siang di ruang kerjanya.
Terkait adanya beberapa komplain walimurid di media sosial, Defi Marlitra menyebut kondisi itu wajar. Tapi, menurut Defi. Pembiayaan daring itu pada dasarnya adalah sebuah pengalihan semata. Di PBM Daring, walimurid pun diharapkan tampil aktif sebagai pendamping ekstra bagi ananknya.
"Pembiayaan untuk pembeli paket internet android untuk PBM daring bagi anak adalah pengalihan pembiayaan. Di masa normal, walimurid antar dan anak ke sekolah, kita anggap biayanya sekitar Rp.5000,-. Ditambah uang jajan, kita ratakan Rp.20,000/hari. Dana tersebut sekarang kita alihkan untuk beli paket android. Sekarang ada paket Rp.75,000 untuk sebulan. Mari Kita bersikap bijak, demi masa depan anak Kita. Dan demi keselamatan Kita semua. Kuncinya, positifkan penggunaannya, itulah pentingnya orang tua mendampingi anaknya dalam learning from home ini,"papar Defi.
Dirinya tidak membantah, bahwa setiap keluarga tidak sama taraf ekonominya. Selain itu juga ada hambatan kuat dan lemah sinyal disamping letak geografis tempat tinggal. Makanya, pihak SMPN 1 Payakumbuh sengaja siapkan seorang operator di sekolah. Dirinya juga tidak menyangkal, bahwa ada beberapa guru senior yang gaptek. Namun semua ada solusinya.
Operator Kita sudah siapkan google classroom dan aplikasi lainnya, termasuk video penunjang. Bagi guru senior yang kurang paham, kita siapkan seorang operator (Erlina Delfina) yang akan membantu semuanya. Demi kelancaran PBM daring Kepala sekolah dibantu 3 Waka selaku pengkoordinir. Satu Waka koordinir 14 orang guru,"terang Defi Marlitra lagi.
"Adapun siswa yang tidak memiliki android, kita siapkan operator yang standby di sekolah selama jam PBM. Ada beberapa siswa kita yang rutin menjemput materi dan tugas ke sekolah. Dan alhamdulillah, PBM daring kita selama ini belum ada terkendala. Termasuk untuk kepada 341 siswa kelas VII (include siswa tinggal kelas) yang ditampung dalam 10 rombel. Masalah PBM daring adalah masalah global akibat cobaan covid19, bukan kita saja, tapi semuanya. Guru juga harus tetap semangat, karena selama daring, tunjangan sertifikasinya, kan tetap diakui dan dibayar negara,"papar jelas Defi Marlitra.
Diakhir wawancara terkait PBM daring siang itu, Defi Marlitra sampaikan harapan.
"Mari Kita bersama tetap bersemangat demi masa depan lebih baik. Semua sudah ketentuan Allah SWT. Meski Daring adalah hal baru, tapi ini akan berdampak. Kita hanya menjalankan ketentuan Allah sekaligus kebijakan dari ulil amri (pemerintah) yang sah. Semoga covid segera berlalu. Mari kita sama menjaga dan mematuhi Protokol kesehatan agar covid 19,"pungkasnya.(014)