Payakumbuh, --- Sempat putus asa. Dialah Nur Alif Indah Lestari (18) gadis piatu yang sejak lahir tanggal bersama neneknya Ariyas (80-janda) di RTII/RWIV Balai Betung Kelurahan Ompang Tanah Sirah (OTS) kecamatan Payakumbuh Utara. Usai tamat SLTA di SMAN 3 Payakumbuh, gadis yang dikenal berprestasi di sekolah ini mencoba melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi.
Meski kesehariannya, gadis yang akrab disapa Tari ini jauh dari kasih sayang orangtua kandungnya. Hanya keluarga nenek sebagai pengganti orangtuanya. (kisah keluarga tidak kita espose karena privasi ybs). Namun Tari dikenal peraih rengking 5 besar di kampus SMAN 3 Payakumbuh. Informasi dari Tari, Dirinya lulus di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dari nilai perengkingan.
Sekitar tanggal 20 Februari 2020, Tari mencoba masuk SNMPTN secara online. Dengan nilai rata-rata 87, Tari mencoba SNMPTN di UNP dan UNJ. Tari memilih fakultas ilmu pendidikan jurusan PLB. Dari 2 universitas ternama di Indonesia itu, Tari dinyatakan tidak jebol di Universitas Negeri Padang (UNP). Tapi lulus di UNJ.
Lulus di Universitas Negeri Jakarta, adalah sebuah beban besar bagi Tari dan keluarga nenek. Gadis piatu dengan kuliah jauh dari keluarga serta perkiraan biaya yang dibutuhkan yang lumayan besar. Semua anggota keluarga pun terlibat pusing. Langkah pun mulai buntu sementara hari untuk mendaftar kuliah secara manual, semakin dekat.
Berkat berbagi rasa, beban pikiran yang dirasa keluarga nenek Tari pun diceritakan keluarga kepada Asmaldi (pensiunan) salah seorang tokoh masyarakat kelurahan setempat. Mendengar kabar ini, Mantan Ketua LPM ini pun mencoba mencari jalan keluar terhadap masalah pendidikan ini.
Tanggal 6 Juli 2020, masalah pembiayaan terhadap kuliah Tari menyebar di WAG kecamatan Payakumbuh Utara, yang dishare Hendra Putra (owner KO&KO). Masalah pembiayaan pangkal kuliah Tari mendapat tanggapan langsung tokoh masyarakat Payakumbuh Utara dibawah koordinator Camat Desfitawarni. Penggalangan dana untuk membantu pra kuliah Tari pun dimulai hari itu melalui program Koto Nan Godang PEDULI. Berbagai sumbangan datang dari hamba Allah (sengaja tidak disebutkan nama donatur). Alhamdulillah, dari hari ke hari, nominal semakin bertambah dan masuk ke rekening Hendra Putra. Terlihat laporan Hendra Putra di WAG Payakumbuh Utara, dana terkumpul Rp.3,500,000,- plus tiket pesawat Batik Air.
Akhirnya, pada Jumat (10/07/2020) siang dana yang mulai terkumpul disalurkan Pengurus Koto Nan Godang Peduli melalui Hendra Putra kepada Tari. Penyerahan disaksikan langsung Lurah OTS, Isral bersama Asmaldi dan Ketua RTII/RWIV, Riswandi (mantu Ariyas) didampingi istrinya Mirawati.
"Ini ada sedikit bantuan Pra kuliah untuk membantu terwujudnya cita-cita Adinda Tari. Semoga dana ini bisa dimanfaatkan dengan baik,"sebut Hendra Putra sembari menyerahkan bantuan.
"Terima kasih Uda. Terima kasih,"jawab Tari haru.
"Kami berpesan selaku perpanjangan tangan Koto Nan Godang PEDULI. Rajinlah kuliah, jangan ikuti style Jakarta, ingat kami dan keluarga di kampung. Jika ada masalah, harap hubungi IKK di Jakarta atau hubungi Kami. Semoga cita-cita Tari tercapai,"Hendra ingatkan.
"Terima kasih Uda. Nasehat Uda akan Tari ingat selalu. Insyaallah, Tari akan ke Jakarta tanggal 18 Juli 2020, ini,"balas Tari.
Nenek Tari, Ariyas tak tahan menahan air matanya jatuh. "Terima kasih kami ucapkan. Semoga semua yang telah meringankan beban Tari, anak piatu ini, dibalas Allah dengan reski melimpah. Semoga tujuan Tari tercapai menjadi anak yang cerdas dan sukses di tengah keshalehannya, "kata Ariyas, tersedu-sedu.
Saat dijumpai di rumah neneknya, Tari yang sudah 11 tahun terpisah dari orangtuanya bercerita bahwa saat kuliah nanti di Jakarta, dirinya bakal tinggal di rumah Budenya di Kalideres-Jakarta.
"Sudah 11 tahun saya tidak ngumpul dengan keluarga. Saya anak pertama dari pasangan Afendi dan Neneng Sugiarti (almh). Ibu wafat di Jawa tahun 2015. Hingga kini Saya belum pernah liat kubur mama (lambat tau kabar). Dan ayah nikah lagi dan tinggal di Ciseeng, Bogor. Untuk kuliah nanti Tari tinggal di rumah Bude Inem yang keseharian bekerja catering. Tari rindu keluarga Tari sejak kecil Tari diasuh nenek,"sebutnya, iba.
"di Sumbar hanya 3 orang yang lulus UNJ dari SNMPTN, yaitu dari Lintau dan Batusangkar. Tari satu-satunya dari SMAN 3 Payakumbuh. Mohon doanya keluarga, warga dan rekan-rekan sejawat serta adik-adikku,"pungkas Tari didampingi Mirawati bersama suaminya Riswan Efendi.
Mungkin hal ini sudah takdir Allah untuk Tari, mungkin sudah saatnya Tari ngumpul dan bersua dengan keluarganya,"sebut Mirawati, adik papanya Tari.(014)
Berita ini sudah seizin ybs
0 Comments