Menciptakan ranting kesejahteraan masyarakat serta kearifan lokal kami bersinergi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) organisasi-organisasi masyarakat serta organisasi lainya akan dilibatkan dalam hal tersebut. Termasuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Provinsi Sumatera Barat maupun di kabupaten kota Kesbangpol selaku mata dan telinga untuk mendukung tugas kepala daerah dalam memilihara Kamtibmas serta mendukung ketertiban masyarakat ini adalah salah satu bentuk paparan secara undang-undang.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit Datuak Malintang Panai menjadi Narasumber dalam acara peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penyelesaian masalah dengan mengedepankan kearifan Lokal melalui forum rembuk guna mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang dilaksanakan oleh Pokdar Kamtibmas, di Mercure Hotel, Rabu (22/7/2020).
Hadir dalam acara ini Irjen. Pol Toni Hermanto, Kapolda Sumbar, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Datuak Malintang Panai dan Anggota DPD RI Leonardy Harmainy, Datuak Bandaro Basa, Ketua MUI Sumbar, Ketua Kopdar Kamtibmas, Perwakilan Tokoh Agama, Perwakilan Tokoh Adat, para Alim Ulama serta para undangan lainnya.
Lebih lanjut Nasrul Abit juga mengatakan dengan kondisi masyarakat di Sumatera Barat kita kenal dengan "Adat Nan Basandi Syaraka, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS-SBK). Kepemimpinan masyarakat adat mengerucut pada tiga majlis musyawarah yang memiliki peran masing-masing dimasyarakat adat.
"Untuk kelembagaan kepemimpinan itu dikenal dengan "Tungku Tigo Sajarangan" (TTS) diantaranya Ninik Mamak, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai, TTS itu sangat bermanfaat ditokoh-tokoh masyarakat, yang berperan untuk kearifan lokal selama ini denga secara turun temurun adat Sumatera Barat seperti itu." Ucap Nasrul.
Tapi melihat perkembangan saat ini perlu ada turun tangan yang lain lagi, fenomena peran Ninik mamak sudah berfungsi, Alim Ulama sudah, serta Cadiak Pandai juga sudah namun belum seperti yang diharapkan.
"Untuk itu perlu ditambah lagi sebagai fungsi pengembangan kearifan lokal lain yaitu Bundo kanduang, karena selain berperan pemegang ulayat adat minangkabau, harta-harta, dan penanggungjawab pendidikan generasi penerus masyarakat adat maupun pengamanan masyarakat termasuk juga pemuda dan perantau" Lanjut Nasrul.
Nasrul Abit juga mengatakan, dengan bersinergi dapat menciptakan keamanan dan ketertiban di Sumatera Barat ini, agar pembangunan bisa jalan dengan lancar supaya kesejahteraan juga meningkat dan dimata Nasional Sumbar yang kita harapkan adalah termasuk salah satu provinsi yang aman, termasuk juga yang berprestasi.
"Dari semua komponen yang dimaksud oleh Nasrul Abit, sebaiknya ini menjadi satu kesatuan dalam rangka menolong, membantu pihak keamanan jangan semua persoalan kita serahkan kepada pihak kepolisian, kalau memang bisa diselesaikan secara adat, sebaiknya selesaikan saja secara adat melalui Ninik Mamak, Alim Ulama serta Cadiak Pandai," kata Nasrul Abit.
Dengan penuh harapan semua komponen ditokoh masyarakat dapat bersatu padu, dalam menjaga keamanan, kenyamanan serta ketriban di Sumatera Barat ini.
Kapolda Sumbar Irjen Toni Hermanto menambahkan untuk mengikuti kegiatan ini Fokus bertujuan untuk memperoleh masukan dalam penyempurnaan konsep pencegahan tentunya masalah masyarakat yang ada diprovinsi Sumatera barat.
"Dengan kearifan lokal dengan adanya kegiatan ini nantinya terkait dengan peran serta pemerintah daerah, tokoh masyarakat tokoh adat, tokoh agama serta Cadiak Pandai dalam menciptakan keamanan masyarakat," ucapnya
Selanjutnya Kearifan lokal diperlukan menjaga keharmonisan dalam berkehidupan bermasyarakat sehingga tentunya potensi konflik dapat dicegah dan konflik yang muncul dapat dikelola dengan baik agar tercipta situasi Kamtibmas yang terus kondusif. (zs/tf)