Kapal induk HMS Queen Elizabeth (Foto: AFP).
IMPIANNEWS.COM (London).
China memperingatkan Inggris agar tidak mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) yang mengirim kapal induk ke Pasifik, termasuk Laut China Selatan (LCS).
Duta Besar China untuk Inggris Liu Xiaoming mengatakan, langkah tersebut akan sangat berbahaya.
Menurut dia, setelah keluar dari Uni Eropa, Inggris punya kemandirian lebih, sehingga tak harus ikut-ikutan AS menyebar keluatan militer.
"Setelah Brexit saya kira Inggris masih ingin memainkan peran penting di dunia.
Itu (mengirim kapal induk) bukan cara untuk memainkan peran penting," kata Liu, dalam wawancara dengan surat kaba The Times, seperti dilaporkan kembali AFP, Sabtu (18/7/2020).
Pekan ini The Times melaporkan bahwa militer Inggris memutuskan untuk menempatkan kapal induk HMS Queen Elizabeth di Pasifik sebagai bagian aliansi internasional untuk melawan China.
Kapal senilai 3,1 miliar poundsterling itu akan melakukan misi perdana di Pasifik di bawah aliansi internasional pada tahun depan.
Namun, mengingat hubungan negara itu dengan China juga buruk, langkah pengiriman kekuatan tersebut tampaknya tetap terwujud.
Pada Selasa lalu, Inggris mengikuti langkah AS untuk tidak mengizinkan produk perusahaan raksasa telekomunikasi China, Huawei, masuk ke jaringan 5G.
Liu menyebut langkah itu sebagai keputusan mengecewakan dan salah karena menyia-nyiakan potensi investasi miliaran poundsterling di Inggris.
"Sekarang semua sudah berubah," katanya, seraya menambahkan Huawei menjadi contoh bagi perusahaan China lainnya.
Inggris dan China juga berselisih mengenai isu Hong Kong terkait penerapan UU keamanan nasional.
Kedua negara terikat dengan kesepakatan sebelum penyerahan Hong Kong ke China pada 1997. Bagian dari kesepakatan itu terkait dengan kebebasan terhadap rakyat Hong Kong di bawah prinsip satu negara dua sistem.
Namun pemberlakukan UU keamanan nasional sama saja membatasi ruang ekspresi rakyat Hong Kong. ***