Pengamat sepakbola Kota Padang, Yendrizal Oyong menilai, untuk mengangkat kembali prestasi PSP Padang ke kasta tertinggi sepakbola nasional, setidaknya butuh suntikan dana minimal Rp5 miliar.
Pasalnya, persaingan antar klub sepakbola profesional saat ini sangat ketat dan butuh biaya yang besar pula. Jika PSP tidak siap dengan kebutuhan dana tersebut maka sulit bagi tim "Pandeka Minang" untuk mewujudkan mimpinya kembali ke kasta tertinggi sepakbola nasional.
"Bukan apa-apa. Kalau PSP tidak siap dana, tak usahlah bermimpi bisa kembali berjaya seperti era 70-an dan 80-an dulu," ungkap Oyong ketika berbincang-bincang dengan ImpianNews.Baru.Com, di sela-sela menyaksikan laga ujicoba Tim Askot PSSI Padang versus PS Koto Tangah di Lapangan PSTS, beberapa waktu lalu.
Menurut Oyong, saat ini uang memang menjadi raja dan penentu sebuah kesuksesan. Termasuk dalam pembinaan prestasi olahraga seperti sepakbola.
Makanya, untuk membangkitkan kembali PSP yang saat ini terpuruk di Liga 3 sepakbola nasional tentu dibutuhkan kepedulian dari semua pihak dalam mengatasi kesulitan biaya yang dihadapi manajemen PSP.
"Kalau soal materi dan kualitas pemain, kita tidak pernah kehabisan stok. Kekurangan kita hanya masalah dana saja," ulasnya serius.
Untuk itu, ia berharap kepada Ketum PSP, Hendri Septa yang juga menjabat Wakil Walikota Padang saat ini, hendaknya bisa mencarikan solusinya.
"Kalau diandalkan kepada APBD Kota Padang semata, itu jelas tak mungkin. Karena dana APBD kita minim dan yang diurus sangat banyak. Makanya perlu dukungan dari pihak ketiga," sarannya.
Pendapat senada juga disampaikan Pelatih PSP U-17, Gustian Tri yang juga ikut prihatin melihat kondisi PSP saat ini.
"Benar, kelemahan kita hanya masalah dana. Kalau soal materi pemain, cukup banyak bibit-bibit pemain potensial di Sumbar ini," tukasnya menambahkan.
Sementara itu, Wakil Sekretaris PSP, Robbi Malvinas yang dihubungi secara terpisah juga membenarkan masalah minimnya dana PSP tersebut.
Buktinya, setelah pengurus PSP berusaha merangkul pihak ketiga (pengusaha/sponsor), hanya sekitar Rp250 juta dana yang berhasil dikumpulkan.
"Memang disitulah dilema kita saat ini. Di satu sisi, kita ingin PSP kembali bangkit. Di sisi lain, kita kesulitan mendapatkan bantuan dana dari sponsor atau pihak ketiga. Saya akui, saat ini kita susah mencari dermawan sepakbola," jawabnya pasrah. (noa)