Payakumbuh, --- Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun!. Keluarga besar Balai Wartawan Luak Limopuluah kembali berduka. Setelah sebelumnya, wartawan senior Rothman Uchok Silitonga dipanggil Sang Maha Kuasa, hari ini kepergian Bang Uchok disusul wartawan senior Am Chandra, ST wartawan BakinNews yang akrab disapa Mak Kumis.
Pastinya, Kita semua juga bakal menyusul.
Berdering pesan whatsapp pada pukul 00.40, Kamis (16/7/2020) dini hari. mengabarkan kabar duka, bahwa Am Chandra ST telah berpulang kepangkuan ilahi.
Wartawan Senior yang telah lama berkecimpung di dunia jurnalistik itu, meninggal dunia diusia 71 tahun di RSUD Ahmad Darwis Suliki.
Almarhum, memang berapa bulan terakhir mengalami sakit dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya, dan pagi tadi (Rabu,red) beliau didampingi sejumlah wartawan dibawa ke RSUD Ahmad Darwis untuk menjalani perawatan. Ternyata Allah berkehendak lain, beliau dipanggil Yang Maha Kuasa sekira pukul 00.30 WIB.
Mak kumis, begitulah orang-orang sering memanggilnya, baik dikalangan wartawan bahkan pejabat daerah. Namanya sangat dikenal luas dengan pengalamannya sebagai aktifis sosial dan wartawan di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Tapi bagi penulis beliau adalah seorang Bapak. Ya, Pak Kumis, begitu saya sering menyebutnya, orang tua, Ayah sekaligus guru di media. Tak sedikit ilmu yang telah dibagikannya kepada kami.
Orang yang paling pertama marah, jika kami para junior-juniornya melakukan kesalahan. Baginya, menyandang profesi sebagai wartawan wajib bekerja secara profesional. “Menulis dan bekerjalah dengan profesional,” kalimat itu yang sampai sekarang masih tersimpan dimemori otak ini.
Semasa hidupnya, Pak Kumis telah banyak berbuat, menghasilkan karya dan berkontribusi untuk membangun negeri melalui pemikiran dan tulisannya.
Entah, sudah berapa media yang sudah dipegangnya. Bahkan beliau juga mendirikan beberapa perusahaan media, salah satunya media ini. Pak Kumislah, salah satu orang yang ikut andil mendirikan media dekadepos, waktu itu masih media cetak mingguan. Selain itu, Koran Dekade Pos edisi perdana tahun 2006, yang semasa itu didirikan almarhum Mak Kumis bersama pendiri lainnya.
Sampai jelang tutup usianya pun, dirinya masih tetap mengabdikan diri menjadi seorang wartawan, aktif menulis di media Mingguan Bakinews dan Bakinews-online.com
Baginya, usia tak menjadi penghalang untuk terus berkarya. Ia sangat muda bergaul dengan siapa saja, meskipun usia terpaut jauh sekalipun.
Ulet, gigih, dan penyayang. Sangat banyak teladan yang bisa dicontoh darinya. Insan media benar-benar kehilangan beliau. Jujur, berat rasanya harus menerima kepergian almarhum. Selamat jalan senior, nama dan karyamu akan selalu dikenang. Beristirahatlah dengan tenang disana!.
Lainnya, Wahyu Uliadi Putra (Kabiro IMPIANNEWS.COM - wilker Luak Limopuluah) atas nama media ikut berbelasengkawa atas kepergian Mak Kumis yang gigih.
"Dalam menjalankan tugas kewartawanan, Beliau sangat gigih. Usai jatuh, terakhir ini Mamak dengan motor yang dirakit menjadi becak lah yang ditunggangi Mak Kumis dalam menjalankan tugas sebagai bagian Pilar Keempat di Indonesia, yaitu Wartawan. Jelang Mak Kumis terbaring sakit, dirinya selalu berkomvoi bersama Pak Dodi Sastra, dalam mencari berita. Karena sudah tak sanggup membawa betor terlalu jauh, karena kondisi kesehatan".
Selamat jalan Ayah, Selamat jalan mak Kumis. Tugas kewartawanan ini bakal kami lanjutkan,"pungkasnya. (014)
0 Comments