Lima Puluh Kota, --- Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun. Salah seorang warga Nagari Taeh Baruh M. Anis (65) asal Jorong Dalam Koto Nagari Taeh Baruh mesti dimakamkan dengan Protokol kesehatan Tim gugus tugas covid19 kabupaten Lima Puluh Kota.
Almarhum wafat di RSUD Ahmad Darwis Suliki setelah dirawat sejak minggu lalu dengan riwayat penyakit TB Paru, yang sempat diderita almarhum terakhir ini.
Berhubung almarhum wafat di RSUD sekitar pukul 16.45 sore, dengan riwayat penyakit yang berkait dengan covid19, maka Pemakaman almarhum M. Anis mesti dilakukan secara Protokol kesehatan dari Tim gugus tugas covi19.
Kebijakan tersebut sempat mendapatkan penolakan dari keluarga dan masyarakat.
Masyarakat masih kebinggungan tentang COVID 19.
"Kita sempat berkonunikasi dengan pihak keluarga yang sedang berduka terkait penyelenggaraan almarhum. Namun sempat terjadi penolakan warga. Untuk itu, kita lakukan komunikasi intens dibantu Tim gugus tugas penanganan covid19 Lima Puluh Kota, "terang Hasrul Chaniago.
Ajakan Walinagari tampak ditanggapi pihak ahli waris.
"Kami tau persis bagaimana keseharian almarhum. Beliau tidak corona. Kami berharap agar penyelenggaraan jenazah Kami yang melakukan, "sebut salah seorang warga, gusar.
Tampak hadir di rumah duka Wakil Bupati Lima Puluh Kota Ferizal Ridwan bersama perangkat pemerintahan Nagari Taeh Baruh.
"Ini Pengalaman Pemakaman sesuai Protokol kesehatan yang ke 15 bagi kami pribadi. Alhamdulillah, 21.15 wib kami berkesempatan melaksanakan pengurusan dan penyelengaraan serta pemakaman Bapak M. ANIS (alm). Almarhum masuk rumah sakit pada hari Minggu lalu, dengan riwayat TB, dan telah dilakukan tes Swab Covid 19 dan dalam menunggu hasil labornya,"terang Wabup Ferizal Ridwan di laman medsosnya.
Diterangkan Ferizal Ridwan, atas rekomendasi medis dimakamkan sesuai protap Covid19, karena riwayat penyakit dan dalam suasana siaga covid. Sementara masyarakat, pihak keluarga yang mengenali alm, dan tau persis dengan kondisi alm sebelum meninggal, keberatan atau menolak untuk diselanggarakan secara protap Covid 19.
Keluarga almarhum dan warga sempat keberatan dengan pemakaman sesuai Protokol kesehatan. Kami hubungi wali nagari, tokoh masyarakat. Kami berunding dengan masyarakat. Maka diputuskan pemakaman dengan semi protap Covid 19, dengan didukung keselamatan penyelenggara dengan APD level 3,"jelas Ferizal Ridwan.
Bukan hanya itu, masyarakat setempat juga bersedia ditracking, jika hasil Labor almarhum M. Anis, positif. Warga bersedia di swab dan menjalani isolasi mandiri. Tapi, semua pelayat yang hadir berdoa, semoga hasil swab almarhum, negatif.
"Kita berdoa semoga wabah pandemi Covid 19 ini cepat berlalu, dan mereka yang meninggal tersebut meninggal dalam khusnul khotimah, dan ahli waris yang ditingalkannya tetap sabar, tawakal, dan ikhlaskan kepergiannya "pungkas Ferizal Ridwan yang sudah 15 kali mengikuti pemakaman warga secara Protokol kesehatan covid19.(014)
0 Comments