Payakumbuh, --- JUM'AT (22/5), lelaki berkulit sawo matang itu, tampak ceria. Ia duduk sejajar bersama Walikota H. Riza Falepi dan Kadiskes Bakhrizal, di ruang pertemuan randang kantor Balaikota Payakumbuh. Ketiganya tetap jaga jarak, dengan memakai masker. Sore itu, ketiganya menjelaskan perkembangan Covid-19 di kota ini.
Menurut Walikota Riza Falepi, per 22 Mei, gambaran Covid-19, cenderung membaik. Kasus positif Covif-19 hanya tinggal 7 orang, karena diketahui, 6 orang di antaranya sudah dinyatakan neqatif, setelah menjalani perawatan dan isolasi di beberapa tempat.
Mereka yang sudah dinyatakan sembuh itu adalah, Dedi Irawan, Desmon, Masto Muhammad, Muhammad Ismail, dan H. Esa Mardani, orang pertama yang mendapat virus corona di Payakumbuh.
Dari gambaran tersebut, walikota selaku ketua tim Gugus Tugas Payakumbuh dan Wawako Erwin Yunaz, Kapolres AKBP Dony Setiawan, Dandim 0306/50 Kota Letkol Kav. Ferry D Lahe bersama Kadiskes Bakhtiar dan Kepala BPBD Yufnani Away, optismistis Covid-19 di Payakumbuh, akan membaik, jika dilihat dari data yang ada.
"In Syaa Allah, jika warga kota tetap patuh dan disiplin menjalani protokol kesehatan tentang Covid-19, sosial dan physical distancing, pakai masker, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun, wabah virus corona di Payakumbuh, pasca lebaran bakal berangsur pulih," ucap walikota bersama pejabat utama dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 di Payakumbuh.
Keterangan tersebut disampaikan Tim Gugus Tugas Payakumbuh kepada sejumlah wartawan dari berbagai media, secara virtual.
Tapi, Allah SWT berkehendak lain, berselang satu hari kemudian, informasi memilukan datang dari Rumah Sakit Unand Padang. Berdasarkan uji lab Fakultas Kedokteran Unand, terhadap SWAB yang dikirim RSUD Adnaan WD Payakumbuh, tertulis 6 warga yang dinyatakan positif Covid-19. Satu di antaranya adalah Kepala BPBD Payakumbuh, berinitial YA.
Lainnya, sebanyak 49 orang, termasuk Walikota H. Riza Falepi, Wawako Erwin Yunaz, Wabup Ferizal Ridwan, Asisten III H. Amriul, Kadiskes Bakhrizal, Kadiskominfo Jhon Kenedi dan Kepala Kesbangpol Budi D. Permana, dinyatakan neqatif.
"Sungguh, saya gak habis pikir, dimana dan dengan siapa saya pernah kontak, sehingga saya dinyatakan positif Corona. Sampai detik ini, Senin (25/5), belum terjawab sama Saya," sebut lelaki 58 tahun ini.
Ayah tiga anak ini, bertambah yakin, kenapa pemerintah lewat tim gugus tugas, menyuruh masyarakat selama PSBB berjalan, harus banyak di rumah. Kalau tidak penting, misalnya membeli bahan keperluan dapur, sebaiknya warga mengurung diri di rumah. Karena, di luar rumah banyak OTG (orang tanpa gejala), berkeliaran.
"Saya sendiri, ungkap Ci, panggilan akrab lelaki asal Aceh ini, tidak merasakan satupun gejala Covid-19, pasca diambil tes SWAB, Selasa (19/5). Hingga kini, Saya masih merasakan sehat-sehat saja. Suara dan ketawa Saya tidak berubah. Makan enak--enak saja," jelas Ci ketika dihubungi awak media, lewat kontak HP selulernya, Senin (25/5). Jika disuruh berolahraga, Saya masih mampu," imbuh Ci sambil ketawa.
Yang tak enak, tambah pemilik tinggi 170 cm ini. Adalah menjalani karantina sendirian di ruang isolasi RSUD dr. Adnaan WD. Tidak ada hiburan, seperti pesawat teve. Teman saya adalah smarphont ini, untuk berkomunikasi dengan keluarga dan para sahabat serta staf di kantor.
Dikatakan, seizin walikota, seluruh staf BPBD yang bertugas di Posko Covid-19 sudah ditarik dan ikut menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Yang bertugas di posko covid sekarang, adalah tim siaga bencana Payakumbuh, ungkap Ci.
Menurut Ketua DPD KNPI Payakumbuh, tahun 90-an ini, ia sudah meminta izin pimpinan, agar seluruh staf BPBD menjalani SWAB. Begitu juga tim gugus tugas lainnya yang pernah kontak dengan dirinya. Agar usaha pencegahan Covid-19 di Payakumbuh bisa lebih maksimal.
Menurut Ci, makin banyak OTG yang bersileweran di tengah masyarakat, kian banyak kemungkinan warga terpapar Covid-19. Untuk itu, yang merasa kontak dengan dirinya, lebih baik datang ke petugas kesehatan untuk diambil SWAB, imbau sarjana peternakan jebolan Unand ini.
Terakhir, sebagai kepala bidang penanganan Covid-19 Payakumbuh, Ci mengajak warga Payakumbuh dan warga Limapuluh Kota, dimana ia berdomisili, tak usahlah ngeyel, patuhilah protokol kesehatan Covid-19. Ia khawatir, jika makin banyak masyarakat kedua daerah bertetangga ini yang diserang virus corona, dengan keterbatasan petugas medis dan APD, ancaman kematian makin besar.
"Mari kita bersama-sama dan bekerja bersama-sama dalam memutus mata rantai Covid-19 ini," ajak Ci memberi edukasi.
YA, dalam dua posisi di RSUD Adnaan WD, menjalani isolasi.(rel/014)
0 Comments