IMPIANNEWS.COM (Kab.Solok).
Politisi PAN yang juga Balon Bupati Solok, Epyardi Asda ngamuk saat acara pembagian bantuan yang digelarnya di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dibubarkan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Solok, Kamis (30/4/2020).
Pembubaran dilakukan karena Epyardi mengumpulkan massa disaat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sedang diterapkan di Sumbar.
Namun pembubaran itu tidak diterima oleh Epyardi Asda yang juga akan berkompetisi pada Pilkada Kabupaten Solok 2020 ini.
Sebelum dibubarkan petugas, Epyardi Asda di tengah massa sempat mengatakan bahwa warga Kabupaten Solok tidak satupun terkena virus Corona kecuali dibawa oleh perantau.
”Tidak ada satupun corona di sini boleh dicek, kenapa? Karena kita pagi sudah ke sawah dan ke ladang di bawah matahari terik, tidak akan ada corona pada kita, yang kena itu orang-orang kaya, hidupnya ber AC,” ujar mantan anggota DPR RI ini, seperti dikutip dari laman indeksnews.com, Jumat (1/5/2020).
Namun, acara kumpulkan massa dalam rangka bagi-bagi bantuan itu dibubarkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yang dikomandoi Kepala Satpol PP Kabupaten Solok Efriadi.
Meski saat acara itu Epyardi Asda juga didampingi Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin. Namun, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Solok tetap membubarkan massa karena dinilai telah melanggar aturan PSBB.
“Seharusnya pasar yang ditutup semua, katakan pada Kapolres itu kalau mau diterapkan pasar tutup semua,” ujar politisi PAN ini.
Epyardi Asda juga marah kepada Satpol PP yang telah menghentikan kegiatannya, dan melontarkan ancaman.
”Ini Satpol PP kalian dibayar oleh gaji rakyat, nakut-nakutin rakyat kalian semua, Insyaallah kalau saya jadi bupati orang-orang seperti anda ini tak akan ada lagi di tempat saya,” tegasnya.
Terpisah, Ketua MUI Kabupaten Solok, Drs H Elyunus, SH mengatakan, semua pihak sudah berbuat maksimal, TNI sudah ikut turun, polisi apalagi, ulama sudah mengajak, petugas kesehatan sudah menyabung nyawa untuk semua masyarakat agar tidak terkena dampak Covid-19.
“Kenapa kita lengah dan membiarkan,” ujar Elyunus. (ms/ald)
0 Comments