Payakumbuh, --- Memutus rantai penyebaran virus corona warga kelurahan Talang membuat sebuah benteng pengawasan dan pemantauan warga. Benteng tersebut terwujud berupa sebuah Posko gabungan.
Dalam Posko gabungan yang terletak di perempatan Talang ditempati warga dari 3 kelurahan, yaitu kelurahan Talang, Koto Tangah dan Payolansek.
Dalam Posko gabungan yang terletak di perempatan Talang ditempati warga dari 3 kelurahan, yaitu kelurahan Talang, Koto Tangah dan Payolansek.
Ke 3 kelurahan tersebut merupakan sebuah keselarasan dan saling terkait, baik secara adat dan keturunan. Posko gabungan ini aktif laksanakan pemantauan mulai pukul 13.00 hingga pagi. Karena kawasan Talang ini terletak di kawasan padat kenderaan. Selain itu, akses jalan raya di kelurahan Talang merupakan infastruktur penghubung Kota Payakumbuh dan kabupaten Lima Puluh Kota.
"Ya, kelurahan Talang merupakan kelurahan paling Barat di Kota Payakumbuh, berbatas langsung dengan nagari Sei Beringin kecamatan Payakumbuh kabupaten Lima Puluh Kota. Akses jalan umum adalah jalan M Syafei. Jalan ini tidak bisa ditutup warga guna menangkal penyebaran virus corona yang menpandemi. Di Talang dengan penduduk sekitar 2650 jiwa dengan 965 KK dijaga petugas di 2 titik. Yaitu di perempatan Talang dan di perumnas Talang,"terang Lurah Talang, Riko Eka Putra, Rabu(06/05/2020) di ruang kerjanya.
"Tangkal Covids19, Kita bersama warga sudah saling bekerja dan berkoordinasi. Termasuk warga kelurahan tetangga. Bersama gugus tugas covids19 kecamatan, kita lakukan sosialisasi bahaya virus corona menelisik semua lini.#Stayathome dan tetap produktif, #rajincucitangan, #jauhikerumunan, #jagakesehatan, serta #patuhihimbauanpemerintahdanulama,"imbuhnya.
"Pemberlakuan PSBB di Sumbar, berbagai tantangan mulai dihadapi tim gugus tugas. Salah satunya adalah penetapan stay at home. Kebijakan ini kerap kali ditentang dan berlawanan dengan kondisi warga Talang yang mayoritas petani dan buruh. Kami siap dirumahkan, asal kebutuhan Kami dipenuhi'. Itu bentuk penentangan warga. Hal ini kita terapkan secara komit, karena beberapa waktu lalu, ada salah seorang warga kita "B" yang berprofesi sebagai tukang urut. B mengaku telah kontak dengan pasien positif corona D dan E, dari toko Yen Plastik. Akibatnya, keluarga B, diisolasi. Terkait sembako untuk keluarga B, sudah dikondisikan,"papar Riko.
Saat ditanyai bantuan pemerintah untuk masyarakat terdampak corona, lurah Riko menambahkan bahwa data penerima bantuan sudah dikirim sesuai kuota. Data tersebut merupakan hasil usulan rembug dengan tokoh masyarakat Talang.
"Data jumlah penerima BLT provinsi Sumbar sebanyak 46 jiwa. Sedangkan dari Kemensos sebanyak 70 orang. Jumlah tersebut adalah hasil mufakat setelah dilakukan sisipan akibat ada warga yang wafat, pindah domisili, status ekonomi sudah berubah. Penerima bantuan adalah warga bukan penerima PKH dan beras Ranstra. Bantuan tersebut selanjutnya akan diambil penerima manfaat melalui Pos Indonesia,"kata Riko, lagi
"Kepada seluruh masyarakat kelurahan Talang Kami menghimbau, mari kita tingkatkan rasa syukur kita, rasa empati terhadap sesama. Sementara untuk para pendatang, mari kita pakai azas datang tampak muka dan pulang tampak punggung. Perantau dan mahasiswa kiranya dapat melapor dan melaksanakan arahan tim gugus tugas. Bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri, tolong jangan keluar rumah dulu. Semoga Allah melindungi kita semua, aamiin,"pungkas Riko sembari tetap melayani warganya. (014)
0 Comments