115 Juta Warga Indonesia Terancam Jatuh Miskin, Akibat Pandemi Virus Corona Covid-19?


115 Juta Warga Indonesia Terancam Jatuh Miskin, Akibat Pandemi Virus Corona Covid-19? / ILUSTRASI KAWASAN KUMUH

IMPIANNEWS.COM (Jakarta)

Sebuah kabar tak menggembirakan di tengah masa pandemi virus Corona Covid-19 di Tanah Air menyeruak ke permukaan.

Terutama terkait kerentanan ketahanan perekonomian di masa sulit pandemi saat ini.

Sebuah analisas mengungkap bahwa ada sekitar 115 juta orang kalangan menengah di Tanah Air yang rentan dan berpotensi jatuh miskin akibat krisis akibat pandemi Covid-19.

Adalah Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara, yang membeberkan sejumlah analisa terkait hal tersebut.

"(Masyarakat) Kelas menengah yang rapuh mencapai 115 juta orang, ketika terjadi bencana seperti wabah Covid-19 mudah jatuh miskin,” katanya sebagaimana dikutip dari Kontan, Minggu (3/5/2020) lalu.

Menurutnya, kelompok 'kelas menengah rentan'' itu terdiri dari korban PHK.

Lalu juga warga yang mengalami kesulitan akses terhadap fasilitas kesehatan, dan masyarakat terancam krisis pangan dan yang penghasilan hariannya hilang saat pandemi.

Karenanya, Bhima Yudhistira Adhinegara menganjurkan fokus pehatian pemerintah seharusnya tidak cuma ke penduduk miskin saja.

Tapi juga memperhatikan kelas menengah yang statusnya bisa terancam saat pandemi virus corona Covid-19 ini.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, iapun lantas menyarankan supaya program Kartu prakerja diganji saja menjadi bantuan langsung tunai ke korban PHK.

Selain itu, langkah lain yang perlu diambil adalan menurunkan harga BBM.

Juga diskon elpiji 3 kg, hingga tariff listrik golongan 900 V non subsisi dan 1300 VA.

“Jangan lupa, pastikan harga pangan stabil,” timpalnya.
Fokus perhatian bantuan sosial yang digelontorkan oleh pemerintah sejauh ini memang kerap dinilai publik masih terfokus kepada golongan yang terdampak langsung pandemi korona.

Terutama kalangan masyarakat miskin yang sudah terdata pemerintah.

Sasaran masyarakat ini pula yang saat ini tengah digapai oleh pemerintah supaya secara menyeluruh bisa mendapatkan program bantuan sosial yang disediakan pemerintah pusat.
Seperti bantuan presiden.

Misalnya saja di wilayah DKI Jakarta, pemerintah tengah mempercepat bantuan sosial dari Istana bagi warga terdampak di wilayah ibukota.

Warga yang dapat adalah yang belum menerima program nasional baik yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun tidak.

Jumlah total penduduk Indonesia sendiri sebagaimana dilansir dari BPS, pada 2019 lalu ada di kisaran 267 juta jiwa.

Dengan demikian, artinya, nyaris separuh dari penduduk Indonesia berpotensi akan jatuh miskin di masa pandemi virus Corona Covid-19 ini.

Pemaparan Menko PMK Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, memberikan keterangan terkait bantuan sembako yang digelontorkan Istana.

“Pada Sabtu kemarin kami mempercepat bantuan sembako di wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek,"

"Target penyaluran di Jakarta Sabtu lalu bisa lebih dari 60%,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy, sebagaimana dukutip dari Kontan.co.id, Sabtu (2/5/2020) lalu.

Berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemsos), per 1 Mei 2020, penyaluran bansos Presiden telah disalurkan kepada 462.419 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Jumlah itu setara 48,8% dari total sasaran penerima yang sebanyak 947.126 KPM.

Untuk mempercepat penyaluran, pemerintah sudah menambah gudang penyimpanan dari 5 gudang menjadi 12 gudang.

Tambahan gudang bansos Presiden berasal dari PT Pasar Tani, Pertani Karawang, Food Station, Giri Mekar & PPI Cakung, TGV Tangerang, Ciber, Bahtera Assa, Transmart, dan CV Mount Cino.

Untuk daerah DKI Jakarta yanga penyalurannya masih rendah adalah Jakarta Barat yakni baru 24,5%.

Adapun wilayah Jakarta lainnya sudah di atas 50% dan yang tertinggi adalah Jakarta Pusat sebanyak 61%.

Ia targetkan seluruh penyaluran bansos Presiden gelombang satu di Jakarta bisa tuntas pada hari Minggu (3/5/2020).

Bantuan sosial presiden sendiri terdiri dari lima paket.
Paket pertama sembako, berikutnya paket beras, dan sembako lagi, dan berganti paket beras dan terakhir paket sembako. (***

Post a Comment

0 Comments