Payakumbuh, --- Sepertiga dari 132 ribu jiwa penduduk Kota Payakumbuh, yang terdampak ekonomi akibat wabah virus corona, dibantu Pemko Payakumbuh lewat program bantuan sosial (bansos). Selama empat atau enam bulan ke depan, pemko akan memberikan bantuan sosial berupa bahan pangan, untuk menjamin kehidupan masyarakat dimaksud.
Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi, didampingi Sekdako H. Rida Ananda, di Balaikota, Minggu (12/4/014), menginformasikan, dirinya sangat menyadari, bakal banyak masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Covid-19.
Pasalnya, wabah virus corona ini diperkirakan bakal panjang beredarnya di Tanah Air, termasuk di daerah Kota Payakumbuh. Diprediksi banyak pihak, puncaknya bakal terjadi menjelang Idul Fitri mendatang, disaat ribuan warga pulang kampung dari berbagai daerah zona merah yang terpapar Covid-19.
Untuk membantu warga terdampak virus corona itu, Pemko akan mengucurkan dana sebesar Rp40 Miliyar, setelah Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melakukan refocusing APBD 2020 yang disetujui DPRD. Bansos yang diberikan berupa bahan pangan, seperti beras, telur dan randang siap saji yang sudah dikaleng.
Dana APBD Rp40 Miliar itu sudah termasuk biaya percepatan dan operasional penanganan Covid-19, seperti pengadaan APD, pengadaan obat-obatan dan biaya operasional, senilai lebih kurang Rp8,5 M. Total anggaran Rp40 Miliyar tersebut bisa saja bertambah, jika ancaman wabah virus ini tak kunjung reda. Tapi, kita tetap berharap Covid-19 ini cepat berakhir, dan tak satupun warga yang positif diserang virus corona. Dan Payakumbuh tetap berada dalam daftar zero Covid-19," ucap walikota.
Menurut Riza Falepi, sejumlah perangkat daerah yang terkait dengan bidang ekonomi bersama dinas sosial, sudah melakukan pendataan. " Saya sudah perintahkan Sekdako mengawal pendataan warga yang terpapar akibat Covid-19. Saya minta by name by address. Supaya tak satupun warga terdampak ekonomi yang tak terhitung," tegas Riza.
Selain bansos, pemko lewat Dinas Sosial juga telah membuka dapur umum di jantung kota Payakumbuh, di kawasan Tugu Adipura, sejak Rabu (8/4). Dapur umum ini, untuk membantu warga miskin atau pelaku usaha mikro yang kesulitan mendapatkan uang buat makan sehari-hari.
Jumlah warga miskin di Payakumbuh berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) tercatat 44.000 jiwa. Tugas perangkat daerah terkait, mendata kembali warga yang terdampak Covid-19. Seperti pedagang makanan di sekolah, akibat sekolah libur mereka tidak bisa berjualan lagi. Begitu juga pelayan toko, mall, pekerja industri kecil, tukang kayu, tukang batu, petani yang kehilangan pekerjaan serta pengemudi ojol yang anjlok pendapatannya, akibat Covid-19.
Bansos yang sama juga akan diberikan oleh Pemrov Sumatera Barat. Tapi, jumlahnya hanya 15% dari data DTKS. Rencananya, setiap KK bakal dibantu Rp200.000 per bulan. Kita akan lakukan koordinasi lagi dengan pihak provinsi, kapan bansos ini dikucurkan, tambah Sekdako Rida.
*Gratis Bayar Rekening PDAM*
Kebijakan pemko lainnya, juga membebaskan warga terdampak Covid-19 membayar rekening air selama dua bulan. Terhitung. pemakaian air dibulan April dan Mei 2020.
Walikota Riza Falepi yang kini juga menjabat Pjs Dirut PDAM Payakumbuh, menyusul tengah dilelangnya jabatan Dirut PDAM, menginformasikan, dalam hitungan sementara tercatat 6.606 KK yang akan diberikan pembebasan rekening air PDAM. Mereka terdampak ekonomi itu dikategorikan KK miskin golongan A. (rel/014)
0 Comments