IMPIANNEWS.COM (Inggeris).
Seorang pria di Inggris memberi tahu bagaimana cara untuk mengalahkan virus corona baru (COVID-19) yang ada di dalam tubuhnya beberapa waktu lalu.
Pria berumur 59 tahun tersebut terinfeksi COVID-19 pada akhir Maret 2020, setelah dirinya jatuh sakit karena menderita penyakit sepsis.
Dikutip impiannews.com dari laman Mirror, sebelumnya pria bernama Rob Thomas tersebut dirawat di unit perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Gloucestershire Royal, Inggris.
Staf medis di rumah sakit tersebut mengatakan, Rob selalu mempraktikan latihan pernapasan selama perawatan di ICU, sehingga kini dirinya bisa sembuh dari COVID-19.
Bahkan, para staf medis memberi Rob julukan yaitu, 'the king of the breathers'.
Diketahui, Rob dipulangkan oleh pihak rumah sakit pada Minggu pagi, 26 April 2020.
Setelah selama tiga minggu berpisah, Rob kemudian dapat bertemu kembali dengan istrinya, Viv (40).
Ketika di wawancara oleh media setempat, Rob menjelaskan, dirinya mengikuti nasihat sang kakak yang merupakan pensiunan perawat untuk melakukan latihan pernapasan.
"Sebelum paramedis menjemput saya, kakak saya Janice yang adalah seorang pensiunan perawat dia berbicara kepada keluarga di telepon dan dia berkata, 'beri tahu Rob untuk melakukan latihan pernapasan'," ungkapnya.
Rob mengatakan, dirinya hanya bisa terbaring dan mulai melakukan latihan pola pernapasan yang dalam seperti nasihat kakaknya saat berada di ICU.
"Saya mengambil nasihat itu selama di ICU, itulah yang saya lakukan. Saya hanya terbaring di sana menyaksikan jam bergerak dan mulai melakukan latihan pola pernapasan yang dalam," tutur Rob.
Saat kondisinya membaik dan keluar dari ICU, Rob mengaku sangat senang, bahkan banyak pula staf medis yang menyambutnya.
Tak hanya itu, Rob juga diberi julukan 'the king of the breathers' oleh seorang dokter.
"Ketika saya keluar dari ICU saya merasa bahagia, kemudian ada seorang dokter datang dan dia berkata kepada saya, 'Rob, saya harus mengatakan, Anda adalah raja pernapasan'," ujarnya.
Menurut Rob, salah satu dokter lainnya menjelaskan bahwa latihan pernapasan tersebut lah yang telah menyelamatkan nyawanya.
"Dokter memang mengatakan, bahwa mereka berpikir karena latihan pernapasan yang saya lakukan yang menyelamatkan saya," jelas Rob.
Diketahui, Rob awalnya mengidap penyakit sepsis pada 30 Maret 2020 lalu, namun dirinya hanya diberi antibiotik oleh rumah sakit setempat dan disarankan untuk istirahat di rumah.
Lalu satu hari kemudian, Rob justru menunjukkan gejala COVID-19, dirinya mengalami demam tinggi yang mencapai hingga 44 derajat celsius.
Sang istri, Viv mengatakan, dirinya sempat merasa pesimis jika Rob dapat sembuh dan kembali ke rumah.
"Saat itu dunia hancur, kami hanya tidak yakin apakah kami akan bisa melihatnya lagi," pungkasnya.***
0 Comments