Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menerima bantuan berupa alat pembunuh virus dari PT Bimasakti Multi Energi di Gedung Grahadi Surabaya. (ISTIMEWA).
IMPIANNEWS.COM (Surabaya).
Bantuan berupa teknologi canggih masih mengalir. Kini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapat bantuan berupa alat pembunuh virus buatan PT Bimasakti Multi Sinergi. Nama alatnya, Virus Killer Device.
Alat canggih buatan perusahaan bidang teknologi finansial tersebut mampu membunuh berbagai macam virus, termasuk Covid-19, hanya dalam waktu kurang dari 10 menit.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengapresiasi bantuan berupa alat pembunuh virus tersebut.
Meski demikian, dirinya berpendapat bahwa perlu ada proses lebih lanjut sebelum memanfaatkan alat tersebut untuk keperluan medis.
"Tetapi kita sangat bangga ada masyarakat jatim yang punya minat untuk melihat potensi untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Bagaimana alat ini bermanfaat ini yang akan dilihat," kata Emil di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (30/4).
Dilansir dari gatra.com Kamis (30/4). Senada, Direktur Komersial Bimasakti Group Didin Noor Ali mengatakan, pihaknya belum berencana memproduksi massal alat tersebut. Saat ini, lanjutnya, Virus Killer Device itu hanya tersedia 50 unit untuk dipasang di rumah sakit dan kantor pemerintahan.
"Alat ini masih kami produksi terbatas dan belum fabrikasi. Maksimal hanya 50 unit. Itu pun hanya untuk kepentingan donasi dibagi untuk rumah sakit juga di Pemprov," kata Didin.
Perancang Virus Killer Device dr.
Helmi Jakfar menjelaskan, alat tersebut akan sangat bermanfaat apabila dipasang di dalam ruangan. Terutama, di dalam ruangan tempat isolasi para Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Saat terpasang, alat tersebut akan langsung bekerja membunuh virus hanya dalam waktu singkat. Cara kerjanya, jelas Helmi, dengan menyedot udara dalam ruangan dan disaring dengan ultraviolet berkekuatan 800 mikro joule.
Kemudian, pada prosesnya, alat itu akan membunuh virus. Tidak berhenti sampai di situ, alat tersebut akan menyemprot cairan alkaline. fungsinya, untuk memastikan virusnya sudah mati.
"Ndak perlu satu hari, sepuluh menit saja sudah mati. Karena, di kotak itu cuma butuh waktu 0,2 detik untuk membunuh virus," kata Helmi.
Helmi menjelaskan, alat tersebut dapat diaktifkan non-stop. Sehingga, kebersihan udara di ruangan yang tertutup terjamin. Berbeda dengan alat lain yang mampu membersihkan udara di dalam ruangan hanya sekali saja.
"Yang penting, alat ini ditempatkan di indoor seperti ruang praktik dokter. Saya juga nyiapin untuk kapasitas ruang besar. Kalau ini cukup untuk ruang 4x5 meter," tuturnya.
Menurutnya, saat pasien Covid-19 menempati ruangan tertutup, dropplets Covid-19 yang keluar saat bersin atau batuk, ditengarai banyak tercecer di beberapa bagian interior ruangan. Utamanya, bagian lantai.
Berbeda saat dropplets Covid-19 berada di ruang terbuka. Helmi mengatakan, Covid-19 sangat rentan dengan paparan sinar matahari. Sehingga, kecil kemungkinan ada kontaminasi Covid-19 di ruangan terbuka.
Reporter: Aryo Mahendro
Editor: Rohmat Haryadi
0 Comments