IMPIANNEWS.COM (Inggeris).
Situasi lockdown yang diterapkan banyak negara di dunia membuat semua warga di wilayah tersebut tak diizinkan untuk bepergian secara bebas.
Namun hal ini ternyata tidak berlaku bagi kaum tajir yang tentunya punya uang banyak. Mereka 'kabur' dari lokasi lockdown.
Beberapa waktu terakhir pemerintah Inggris mencatat ada ratusan jet pribadi yang terbang ke sana dari negara-negara yang mengalami pandemi virus corona selama lockdown.
Sebanyak 545 jet pribadi telah mendarat di lapangan terbang Inggris, sejak lockdown nasional diberlakukan 23 Maret lalu.
Tidak seperti 130 negara lain yang telah memberlakukan pembatasan perjalanan, Inggris masih mengoperasikan kebijakan perbatasan terbuka, yang berarti pilot masih bisa mendaratkan pesawat di negara tersebut.
Dari ratusan pesawat pribadi tersebut 15 di antaranya terbang dari Amerika Serikat, 25 dari Spanyol, 27 dari Prancis dan 32 dari Jerman.
Dilansir Metro, Selasa 21 April 2020, Menteri Kesehatan Inggris mengatakan lebih dari 15.000 penumpang masih tiba di Inggris setiap harinya dengan penerbangan reguler, tanpa tes kesehatan yang dilakukan pada saat kedatangan.
Ini setara dengan sekitar 105 ribu pelancong yang mendarat setiap minggunya, termasuk dari negara-negara hotspot COVID-19 seperti China, Italia dan Amerika Serikat.
Presiden epidemiologi dan kesehatan masyarakat di Royal Society of Medicine Professor, Gabriel Scally, mengatakan sulit untuk memahami mengapa para pejabat Inggris memutuskan untuk menentang kontrol perbatasan yang lebih ketat.
Sementara itu kepala eksekutif layanan charter pribadi terbesar di dunia Air Charter Service, Justin Bowman, mengungkapkan bahwa Pemerintah Inggris menghadapi tantangan besar tentang perjalanan orang-orang dari berbagai belahan dunia kembali ke Inggris.
Sebagai informasi hingga Minggu, jumlah kematian terkait corona di Inggris mencapai 16 ribu, sedangkan pasien positif COVID-19 mencapai 120 ribu orang. (***
0 Comments