Rusia mengaku kesal dengan upaya negara-negara Barat tertentu untuk menyalahkan pandemi Covid-19 terhadap China. Kekesalann itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Saya terutama ingin mengatakan bahwa kita sedih dengan retorika dan upaya untuk menunjukkan angka di satu sisi atau yang lain. Amerika Serikat (AS) menuduh China.
Eropa juga menyuarakan tuduhannya melawan China," kata Lavrov, seperti dilansir Tass pada Kamis (30/4/2020).
Lavrov lalu mengatakan, Rusia turut mengamati pernyataan sejumlah negara Eropa yang ingin menuntut puluhan bahkan ratusan miliar dolar dari China sebagai kompensasi karena tidak memberi tahu komunitas global tentang pandemi pada waktunya.
"Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini membahas masalah ini dalam salah satu penjelasannya dan mengatakan bahwa AS mungkin mengajukan klaim serupa tetapi menuntut jumlah yang jauh lebih besar daripada ratusan miliar dolar. Kami melihat semuanya. Tentu saja ini sangat menyedihkan," ujarnya.
Terkait penyelidikan asal virus, Lavrov menuturkan pada saatnya akan ada penyelidikan mengenai hal ini, setidaknya untuk memahami cara membuat penangkal yang dapat diandalkan untuk masa depan.
"Ada ramalan para ilmuwan bahwa virus Corona ini mungkin akan kembali dan itu akan bersama kita secara permanen seperti flu dan angka. penyakit musiman lainnya. Oleh karena itu, kita pasti perlu mempelajari alasannya," ucapnya.
Penyelidikan ini diperlukan untuk tidak hanya mengatakan, "Saya benar. Inilah yang harus disalahkan.
Saya melakukan segalanya dengan benar dan sekarang mari kita pilih saya," tetapi untuk memahami bagaimana menyusun tanggapan optimal untuk mengatasi hal ini ancaman di masa depan," tukasnya.
0 Comments