Kondisi Langit, bocah penderita jantung bocor ketika ditemui di kediamannya Nagari Koto Tangah, Kecamatan Bukit Barisan, Selasa 14 April 2020 |
Limapuluh Kota, --- Langit, 2,9 tahun, seorang anak dari keluarga miskin di Jorong Paninjauan, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Bukit Barisan, 50 Kota membutuhkan uluran tangan.
Bocah laki-laki malang itu didiagnosa mengidap tiga penyakit sekaligus pada organ tubuhnya. Pihak medis mendiagnosa anak pasangan Wirmansyah dan Alinda itu menderita jantung bocor, Penomoni paru-paru dan Laringmalasia.
Akibat penyakit yang dideritanya, keluarga Langit terpaksa harus bolak-balik keluar masuk ke beberapa rumah sakit di Sumatera Barat. Padahal, orang tua Langit berstatus sebagai keluarga miskin.
Ketika dikunjungi Komunitas Jurnalis Peduli bersama Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, di kediamannya Nagari Koto Tangah, Kecamatan Bukit Barisan, Selasa 14 April 2020 kemarin, Alinda mengaku pasrah dengan kondisi anaknya.
Sebab, di tengah penyakit yang menimpa anak sulungnya itu, Alinda juga terhimpit biaya ekonomi. Mengingat, ia maupun suami tidak memiliki penghasilan, guna memenuhi kebutuhan hidup.
"Langit pernah menjalani perawatan setelah operasi jantung pertengahan Maret 2019 lalu," ungkap Linda ibunda Langit kepada Tagar. Kala itu, Langit hanya terbaring lemah di rumah semi permanen miliknya.
Langit, dikatakan ibunya, menjalani operasi setelah sebelumnya sempat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
“Operasi pertama dilakukan, karena organ jantung anak saya, Langit, ada kelainan dan tidak normal. Beruntung saat itu ada dermawan membantu kami. Sehingga proses operasi lancar," ungkap Linda sembari mengibas tangannya menghalau lalat yang hinggap di pipi Langit.
Namun sayang, meski telah menjalani operasi jantung, penderitaan Langit belum berakhir. Ia harus berjuang lagi, melawan dua penyakit yang menggerogoti tubuhnya, yakni penomoni dan Laringomalaisia.
Setiap bulan, bocah malang itu dirujuk agar menjalani perawatan medis di RSUD Ahcmad Darwis Suliki, Limapuluh Kota. Tim dokter menyarankan agar Langit dilakukan pemasangan ring di saluran pernafasannya.
"Untuk pemasangan ring, Langit mesti dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Sementara, kami saat ini tidak ada biaya, sedikit pun," tambah Alinda.
Terkait pemberian suntikan penomoni, katanya, kini tidak lagi ditanggung oleh BPJS. Untuk suntikan vaksin penomoni tersebut tidak, juga tidak ada di RSUP Dr M Djamil. Tapi hanya ada di Semen Padang Hospital.
"Satu kali suntikan menghabiskan biaya lebih kurang Rp2 Juta rupiah. Itu pun bisa 3 sampai 5 kali, tergantung respon tubuh si penerimanya," tambahnya.
Diceritakan Linda, untuk penyakit Laringomalaisia yang diderita Langit, akan bisa menjadi kuat dengan memakan asupan gizi yang cukup. Dokter menyarankan untuk mengkonsumsi susu yang bernutrisi tinggi.
"Harga susunya satu botol Rp300 ribu. Itu biasanya hanya cukup untuk lima hari saja. Sementara suami saya pekerjaannya hanya seorang petani. Kini suami saya, juga sudah kembali ke Lampung, bekerja" cerita Alinda.
Setelah operasi setahun lalu, langit sampai sekarang masih dipasangi slang NGT di rongga hidungnya. Slang tersebut berfungsi memasukan asupan makanan ke dalam lambungnya.
"Harga Fing Buret untuk sambungan slangnya, satuannya Rp275.000. Biasanya, dibutuhkan bisa 8 sehari dan harus diganti setiap bulannya," sambung Alinda.
Kepada sejumlah awak media dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan yang mengunjungi kediaman Langit, Alinda menyampaikan harapan terkait bantuan dermawan. Supaya ia dapat membantu biaya pengobatan Langit.
“Saya juga kasihan dengan suami saya, ia bekerja seorang diri sebagai petani, gajinya juga tidak menentu,” ungkap Alinda dengan meneteskan air mata.
Linda berpesan, jika ada dermawan yang ingin menyalurkan bantuan untuk anak sulungnya, dapat mengirimkan donasi bagi Langit Aliansyah Ismail dapat menyalurkan ke nomor Rekening BRI 550201010077533 a/n Alinda atau dapat menghubungi keluarga di nomor 082357864597.
Wakil Bupati, Ferizal Ridwan, mengetahui kondisi yang dialami Langit, langsung memerintahkan Wali Nagari setempat, menyiapkan segala administrasi termasuk surart permohonan bantuan yang dibutuhkan.
"Mudah-mudahan, anak malang ini bisa diberikan bantuan, minimal biaya pengobatan dan bantuan sosial. Mengingat, ia tercatat sebagai warga kurang mampu. Ini merupakan tanggung jawab kami, selaku wakil pemerintah," ucap Ferizal Ridwan. [rel/014]
0 Comments