Rektor UNP prof. Ganefri , p.h.d, meningkatkan kewaspadaan terhadap virus yang sangat mematikan ini, virus corona Disease (covid-19), dengan itu Ganefri mengambil kebijakan untuk meliburkan mahasiswa di kampus unp, dengan mewabahnya virus corona disease(covid-19), acara wisudah ini merupakan kegiatan keramaian terakhir di unp, jadi edaran yang saya keluarkan tadi malam, mulai hari senin tidak ada perkuliahan hanya melalui line masa unp selama satu bula kedepan, mahasiswa unp diliburkan ke kampus, kita wajibkan kepada mahasiswa tidak ketemu secara langsung. kata Ganefri di waktu wawancara selepas wisuda, minggu 15 maret 2020 di rektorat unp sumatera barat.
Ganefri mengatakan, WHO sudah mengumumkan virus corona Disease (covid-19) tersebut adalah polemik dunia, yang saya kira sangat perlu kita sikapi dengan serius, jangan sampai kita kecolongan, kita sudah melihat pertumbuhannya kini di jakatra, begitu cepat meningkat, yang kita takutkan jika sempat ini muncul di kota padang, karena kita tidak bisa memprediksi kapan menyerangnya virus corona yang samgat mematikan ini. ucap Rektor unp
Karena virus corona ini menularnya dengan sentuhan langsung, oleh sebab itu unp mengantisifasi situali ini, kita mewajibkan kepada dosen-dosen untuk satu bulan kedepan ini, itu tidak ada kulia bertatapan langsung, tapi kita harapkan kulia secara online melalui link unp,termasuk juga mata kulia praktek, kita alikan dalam bentuk penugasan-penugasan dengan melalui aplikasi online yang sudah disediak atau lewat media – media lain.
Lebih lanjut Ganefri mengatakan, yang penting proses akademik, proses pembelajaran tidak terganggu, tetapi mahasiswa kita hindari untuk berkumpul ramei-ramei sehingga kalau mereka beramei-ramei dengan kantak langsung itu jaga bisa mengakibatkan penularan, walaupun corona itu belum ada misalnya tetapi kita perlu menjaga , mengantisifasi karna lewat sentuhan-sentuhan tersebut virus itu muda tertular daya tahan tubuh juga akan menurun.ulasnya
Kita dengar kemaren di RS M jamil sudah ada suspek, ini sangat berbahaya, jadi kejadian yang dialami indonesia saat ini, sudah cukup serius. kita melihat tidak begitu tetapi ternyata luar biasa wabahnya seperti di eropa, kita juga sudah melihat karakter isinya pada suhu 28 derajat cc virus tersebut akan sulit barkembang maka didaerah-daerah yang lembab / dingin kita akan melakukan antisifasi .
Sebenarnya wisuda ini ingin kita tunda, tetapi memikirkan kepentingan masyarakat dan mahasiswa orang tua dan keluarga mereka sudah datang jauh-jauh kisini, dari berbagai daerah untuk menyaksikan anak-anaknya wisuda, jadi kalau kita pending kasihan sudah jauh-jauh datang kisini.
Dan juga mahasiswa berasal dari luar negeri ada 25 orang mahasiswa, yang berasan di 4 negara, yaitu; mianmar, tailan pilipina, dan malaisya. kita akan temui mereka bagai mana keputusan mereka , apakah mereka ingin pulang kenegaranya akan kita pulangkan, tetapi melihat situasi seperti ini, sangat tidak mungkin karna negaranya lebih parah penularan virus tersebut dibanding indonesia.
Karena kalau kita tidak hati-hati dalam pemindahan masyarakat ini, keluar kota atau keluar negeri bisa saja berakibat fatal. Sekarang unp melakukan Larangan penugasan dosen-dosen keluar negeri termasuk ke luar daerah kita rekomendasikan, saya anjurkan untuk mengurangi aktivitas keluar daerah. ujarnya
Kalau kegiatan rapat, ujian, disertasis, tesis , magister , mimbingan juga, bimbingan sikripsi, bimbingan tesis,bimbingan insertasi, tidak terganggu , semua dosen sudah komit melalui line, email, semjua melalui pasilitas IT.
Dan mahasiswa kita yang ada di luar negeri karena ada kegitan studien mobility ada 8 orang kita akan segerah pulangkan, tapi yang ada di malaisya mengambil s3 dan di eropa mengambil s3 juga sudah kembali ke unp. Begitu juga Pertemuan internasional ada 27 pertemuan yang di undur dalam bulan ini saja ada 6 pertemuan yang di pending, pertemuan bulan juni, bulan juli, kita pending, mungkin bulan november itupun melihat situasi. tutupnya (Ay)
#tafch
0 Comments