"Dirut RSUD Ahmad Darwis sampaikan keterbatasan masker dan mahalnya hand sanitizer "
Limapuluh Kota, --- Sebanyak tiga warga Kabupaten Limapuluh Kota, masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) penyebaran virus corona. Ketiga warga yang ODP tersebut, diketahui saat sidak Wakil Bupati Ferizal Ridwan untuk memastikan perkembangan dari simpang siur informasi Corona di daerah yang dipimpinnya itu.
"Ada tiga warga kategori ODP. Ketiga nya ini sempat mendatangi rumah sakit,"terang dr Muryani Datri Direktur RSUD Achmad Darwis pada Kamis (18/3/2020) sore.
Ketiganya itu, merupakan warga Limapuluh Kota yang baru saja kembali dari luar negeri.
Ketiganya itu, merupakan warga Limapuluh Kota yang baru saja kembali dari luar negeri.
"Dua orang pulang umrah dan satu orang baru pulang dari Singapura. Mereka mengalami mirip gejala Covid-19. Setelah diperiksa, ternyata ketiganya cuma sesak nafas. Tetapi ketiganya tetap dalam pemantauan,"ucapnya lagi. dr Muryani Datri mengakui, sejauh ini belum ada warga Limapuluh Kota yang dirujuk ke RSUP M Djamil Padang terkait Corona tersebut.
Untuk antisipasi penyebaran virus, RSUD Achmad Darwis sudah membatasi jadwal bezuk bagi keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit kebanggaan Limapuluh Kota itu.
"Jam bezuk dibatasi, yang boleh membezuk pun cuma satu orang. Setiap yang datang ke rumah sakit, harus disterilkan dulu dengan cairan antiseptik pencuci tangan,"katanya.
"Jam bezuk dibatasi, yang boleh membezuk pun cuma satu orang. Setiap yang datang ke rumah sakit, harus disterilkan dulu dengan cairan antiseptik pencuci tangan,"katanya.
Kemudian, RSUD Achmad Darwis juga sudah menyiapkan sejumlah ruangan, peralatan termasuk SDM sebagai bentuk kesiagaan dalam penanganan pasien yang terpapar virus Covid-19 itu.
Dihadapan Wakil Bupati, Direktur RSUD Achmad Darwis mengakui adanya keterbatasan terhadap penunjang untuk antisipasi Corona. Seperti cairan pencuci tangan serta masker.
"Kesediaan masker kita terbatas dan sangat minim. Harganya dipasaran melonjak tinggi, mencapai Rp 300ribu perkotak. Padahal ketika harga normal cuma Rp 30ribu. Begitu juga terhadap cairan hand senitizer, mulai langka. Terpaksa kita produksi sendiri. Bahannya pun sulit didapat,"katanya.
Sedangkan, Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan mengatakan, RSUD Achmad Darwis harus dalam kondisi siaga dalam antisipasi penyebaran Covid-19 tersebut. "Kita memantau, sejauh mana persiapan rumah sakit dalam penanggulangan penyebaran virus ini. Begitupun terhadap penanganan apabila ada warga yang terpapar. Alhamdulillah, semuanya siap. Termasuk SDM, fasilitas dan ruangan,"ucap Ferizal Ridwan. (rel/014)
0 Comments