Limapuluh Kota, --- Semakin hari, penyebaran virus corona kian mengkhawatirkan. Tak hanya di daerah yang sudah pasien positif saja, melainkan hampir di seluruh daerah waspada untuk antisipasi terhadap penyebaran virus mematikan itu.
Apalagi, Kabupaten Limapuluh Kota merupakan salah satu pintu masuk Sumbar. Karena itu, perlu kewaspadaan tinggi untuk antisipasi. Tetapi, dibalik kondisi yang kian mengkhawatirkan itu, DPRD Limapuluh Kota mulai angkat bicara. Salah satunya Fraksi Gerindra. Menurut Fraksi Gerindra, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota kurang peka dalam antisipasi penyebaran Covid-19 tersebut.
"Pemkab kurang peka dan lamban untuk antisipasi penyebaran Covid-19," terang Khairul Apit, Ketua Fraksi Gerindra Kabupaten Limapuluh Kota pada Sabtu (28/3) pagi. Salah satunya, kata mantan Walinagari Ampang Gadang, seperti minimnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan. Kemudian, kurangnya sosialisasi dan tidak terkoordinasinya penanganan penyebaran virus Corona di Kabupaten Limapuluh Kota.
"Kondisi seperti ini, membuat masyarakat semakin cemas ditambah nya dengan penyebaran (hoax) yang tidak benar di masyarakat. Parahnya lagi bertambahnya jumlah para perantau yang pulang kampung. Kondisi ini, Pemkab terutama Bupati seharus sudah mengambil sikap," terang Khairul Apit.
Dari pantauan Fraksi Gerindra dilapangan, ditemukan beberapa hal. Diantaranya masih banyak masyarakat yang belum mengerti apa itu yang namanya virus Corona, dan bagaimana alur pelaporan nya serta pencegahan yang seharusnya dilakukan. "Disini, terlihat jelas sosialisasi yang kurang dari pemerintah,"ucap Apit lagi.
Menurut peraih suara terbanyak di Pileg 2019 lalu itu, kelambanan dan tidak terkoordinasikannya penanganan hal tersebut dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap banyak hal. Tidak hanya dari bidang kesehatan, juga akan mempengaruhi ekonomi dan pendidikan serta banyak sektor lainnya.
Karena lambannya penanganan tersebut, Khairul Apit meminta pimpinan DPRD untuk mengadakan hearing dengan Bupati Irfendi Arbi untuk mempertanyakannya.
"Jangan sampai ditunggu korban berjatuhan dan ekonomi masyarakat semakin hancur. DPRD sebagai lembaga yang mewakili seluruh masyarakat ingin proses penanganan penyebaran covid 19 ini berjalan cepat dan tuntas. Karena itu, kita minta pimpinan DPRD memanggil Bupati dan mempertanyakan permasalahan ini,"tegas Khairul Apit.
Sedangkan, Bupati Limapuluh Kota mengakui, sudah masuk yang tercepat untuk antisipasi penyebaran Covid-19 tersebut. "Malahan di Sumbar ini, daerah kita yang tercepat untuk antisipasi penyebaran Corona,"ucap Bupati Irfendi Arbi pada Sabtu (28/3/2020) pagi.
Diantara langkah yang dilakukannya, seperti meliburkan anak sekolah, membentuk posko serta gugus di kawasan perbatasan, penyemprotan disinfektan dikawasan umum serta membagikan masker ke masyarakat termasuk petugas medis.
"Daerah lain belum meliburkan anak sekolah, tetapi daerah kita sudah libur duluan. Ini bentuk antisipasi penyebaran Corona,"terang Irfendi Arbi.
Kemudian, Irfendi Arbi meminta masyarakat untuk tetap beraktifitas dirumah. "Mari, bersama-sama kita antisipasi penyebaran virus Covid-19 ini,"pinta Irfendi Arbi. (rel/014)
0 Comments