Ratusan orang mahasiswa yang menamakan dirinya BEM melakukan aksi unjuk rasa didepan gerbang kantor DPRD sumbar , menolak penetapan RUU omnibus low. Rabu 4 maret 2020 di DPRD sumbar.
BEM tersebut merupakan gabungan mahasiswa dari perguruan tinggi sesumbar, dibawapimpin aksi Abdul Afif dan korlap Alkhori Rezki, Untuk menolak RUU Omnibus Low, penggabungan beberapa undang – undang menjadi 1 undang - undang, dimana akan merugikan banyak orang.
Ada beberapa poin yang disampaikan akan membuat masyarakat diantaranya, dihilangkanya upah minimum, pesangon, jaminan kerja serta outsourching atau kontrak. Dalam RUU Omnibus Low juga, menghilangkan sanksi pidana terhadap pengusaha yang tidak membayarkan hak pekerja, bahkan walaupun semena - mena terhadap pekerjanya
Atas dasar itu mahasiswa meminta ketua DPRD Sumbar, untuk menolak RUU Omnibus Low tersebut.
Mahasiswa pengunjukrasa tersebut meminta agar mereka bisa diterima ketua DPRD Sumbar, tetapi karena semua pimpinan Legislatif dan anggota sedang berada diluar kota , maka yang bisa menerima kedatangan BEM anggota komisi 1 Bakhri Bakar (Nasdem) dan Zarfi Deson (Golkar) serta Sekretaris Dewan H.Raflis.SH.MM.
Kedatangan anggota DPRD Sumbar , dan sekwan untuk menerima kedatangan mahasiswa tersebut, ternyata ditolak para mahasiswa.
Bakhri Bakar sempat menyampaikan kesiapannya untuk menerima para aksi unjukrasa dan akan melanjutkan pada pihak yang berkompeten.
Bahkan Bakhri Bakar dengan rendah hati mengatakan, saya adalah adalah “budak” rakyat dan siap bekerja untuk kepentingan rakyat, dimana salah satu bagiannya adalah mahasiswa.
Para demonstran yang tiba di DPRD Sumbar sekitar pukul 14.00 WIB, dengan membawa berbagai atribut , tetap ngotot menolak Bakhri Bakar dengan Sekwan Raflis untuk menerima kedatangan mereka.
“Saya mohon maaf kepada adik – adik dan ananda semua, karena pimpinan dewan dan rekan-rekan lain sedang berada diluar provinsi, karena urusan kedewanan, untuk itu saya akan menerima dan meneruskan pada pihak berkompeten, sebab apa yang dilakukan adik-adik merupakan bagian dari perjuang masa depan,” ucap Bakhri Bakar.
Jika meminta ketua atau pimpinan dewan yang diharapkan, maka dipastikan tidak bisa, sebab semua sedang berada diluar. Ungkap Bakri
Dengan mahasiswa menolak kehadiran anggota DPRD bukan berakhir sampai disitu, setelah anggota DPRD meninggalkan mereka untuk masuk gedung, mahsiswa menyegel pintu gerbang dengan memasang spanduk dipintu gerbang gedung DPRD sumbar, sembari berteriak mengatakan “wartawan kemari”
Teriakan mahasiswa tersebut terkesan memerintah wartawan untuk meliput kegiatannya “menyegel’ pintu gerbang dengan spanduk.
Dengan cerdas Wartawan menyikapi teriakan demonstran tersebut, wartawan tidak mengacu kepada para mahsiswa, sampai akhirnya mereka membubarkan diri sekitar pukuk 16.45. (Ay)
#tafch
0 Comments