Catatan, --- Kalau sudah bertemu dengan tokoh-tokoh, semua dikupas hingga tuntas.
Semua jadi moderator sekaligus narasumber. Topik cerita pun bercampur-campur, bertukar-tukar dan berganti-ganti. Pokoknya seru !
Siapa orangnya tak usah pulalah kami sebutkan. Cukup lihat foto dan eja dalam hati namanya. Untuk gestur tubuh, mimik wajah silahkanlah dideskripsikan sendiri. Dari sudut manapun dilihat sah-sah dan boleh-boleh saja.
Syukur-syukur persepsi baik melekat pada diri kami. Kalau jelek yah apa boleh buat.
"Tarandam-randam Indak basah. Tarapuang-rapuang Indak hanyuik".
Maknanya apa?. Suatu persoalan yang tidak didudukkan dan pelaksanaanya dilalaikan. Lantas ?. Yah jauh-jauhlah kita dari pepatah ini.
Di Nunang Daya Bangun, kita ingin semua persoalan didudukkan dan tidak ada istilah abai mengabaikan. Setujukan ?. Alhamdulillah kalau kita setuju.
Di foto ini kami lihat semuanya jadi TOKOH dan TAKAH. TOKOH yang TAKAH dan TAKAH menjadi TOKOH. Bagaimana yang lain ?. Sama donk.
Untuk menjadi Takah, Tokoh-tokoh tidak boleh lelah. Tokoh harus kuat, dan tidak boleh baperan. Tokoh juga harus juga punya "ilmu kebal" dan tidak bebal. Tokoh juga harus pintar. Tokoh tidak boleh licik dan berpikir picik apalagi berprilaku tengik.
Tokoh harus menjadi pohon yang besar. Batangnya tempat bersandar, dahannya tempat berteduh. Tokoh juga harus menjadi laut yang dalam, tempat ide kreatif bersemayam. Tokoh juga harus menjadi padang rumput yang luas, tempat bagi warga berfikir luas tanpa sekat dan batas.
Tokoh juga harus solid tanpa trik dan intrik. Tokoh harus satu, tidak boleh pula bercabang dua. Tokoh tidak boleh jadi pecundang dan wajib jadi pemenang.
Itulah sebagian makna tokoh yang kami pahami. Betul tidaknya silahkan dimaknai sendiri sendiri. Setidaknya foto siang tadi ini dapat dibingkai dalam hati. Piguranya tidak perlu berlapis emas. Berliannya ada dalam pikiran untuk sama-sama melangkah menjadikan Nunang Daya Bangun menjadi cemerlang.(014)
0 Comments