Armada kapal induk nuklir Prancis balas provokasi Turki di Siprus. Kapal induk Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle yang dilengkapi jet tempur Rafale, helikopter, dan drone beserta dengan enam kapal perang dan kapal selam pengawalnya telah memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Siprus.
Rencananya armada serang kapal induk tersebut akan melepas jangkar di pelabuhan Limassol, Siprus sebelum melanjutkan perjalanan ke Selat Hormuz.
Kantor Berita Siprus telah mengumumkan mengenai kedatangan armada kapal induk Prancis tersebut yang sedang “show of force” di lepas pantai selatan pulau itu.
Kehadiran Armada Charles de Gaulle di Mediterania timur pada hari Rabu (5/2) merupakan pesan militer yang jelas kepada kapal perang Turki yang melanggar ZEE Siprus.
Seperti diberitakan, Blok 8 telah menjadi sorotan dalam dua minggu terakhir, di mana Turki secara terang-terangan melakukan eksplorasi hidrokarbon ilegal sejak 18 Januari.
Turki tidak hanya melanggar landas kontinen Siprus di daerah tersebut, tetapi juga telah melanggar hak-hak raksasa energi Prancis dan Italia “Totale” dan “ENI” yang memiliki lisensi hukum yang diberikan oleh Nicosia untuk melakukan pengeboran di sana.
Sehingga tensi ketegangan diplomatik antara Paris dan Ankara belakangan ini terus meningkat seiring dengan perkembangan geopolitik yang lebih luas.
Prancis tampaknya membalas provokasi Turki dengan tetap mempertahankan kehadiran armada serang kapal induknya di sebelah barat sekitaran perairan Blok 8 yang disengketakan itu yang semakin memicu kemarahan para pejabat diplomatik Turki.
Sementara Brussels sendiri telah mengutuk aktivitas pengeboran ilegal Turki di Mediterania timur dengan mengatakan bahwa demarkasi zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen harus diatasi melalui dialog dan negosiasi dengan itikad baik, dengan penuh penghormatan terhadap hukum internasional dan sesuai dengan prinsip hubungan bertetangga yang baik.
Seperti diketahui, Charles de Gaulle adalah kapal induk terbesar di Eropa Barat yang dapat membawa 40 jet tempur seperti Super Etendard dan Dassault Rafale M.
Kapal induk bertenaga nuklir pertama kebanggaan Angkatan Laut Prancis ini juga dilengkapi dengan 3 pesawat pengintai E-2C Hawkeye, helikopter EC725 Caracal dan AS532 Cougar serta perlengkapan perang elektronik modern.
Sistem persenjataan menggunakan Senit Combat Management System, CMS Model 8 yang dapat melacak hingga 2.000 target. Sedangkan untuk mengintersep ada rudal permukaan-ke-udara Aster 15.
Persenjataan lainnya selain platform Mistral, adalah Sylver (SYstème de Lancement VERtical) dengan beberapa varian, untuk rudal permukaan-ke-udara jarak pendek, pertahanan udara jarak jauh, dan serangan darat dengan rudal jelajah.
Baru-baru ini, Prancis juga telah mengumumkan mengenai rancana pembentukan Pakta Pertahanan Prancis-Yunani – sebagai bentuk kerjasama strategis yang lebih erat lagi antara Athena dan Paris.
Pembentukan Pakta Pertahanan tersebut muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan Perdana Menteri Yunani Mitsotakis pada akhir Januari lalu.
#Perancis
#turki
#tf
0 Comments