Payakumbuh, --- Mengingat saluran air disebelah rumah potong hewan Kota Payakumbuh sudah memakan korban, membuat jiwa Dedi Hendri sang Ketua karang Taruna kelurahan Nunang Daya Bangun, tersentuh. Sebelumnya, Dedi Hendri mengabarkan kepada media saat proses pemagaran, bahwa sejumlah pengendara sudah pernah jatuh ke dalam selokan tersebut.
Berawal dari swadayanya, Dedi Hendri yang juga pengurus persatuan pedagang pasar memagar saluran irigasi tersebut dengan bambu. Dirinya menebang bambu yang tak jauh dari Mesjid Makmur. Dirinya juga langsung memasang pagar pada bibir selokan. Tiada lain hanya untuk mengantisipasi dan meminimalisir jatuhnya pengendara ke dalam selokan.
Akhirnya, Aksi "gila" Ketua Karang Taruna NDB Dedi Hendri pada akhir Desember 2019 berbuah manis. Selama lebih kurang sepekan lelaki kelahiran Nunang ini membuat pagar bambu itu sendirian. Tujuannya agar pengendara sepeda motor aman melintasi jalan sempit disepanjang irigasi Batang Agam. Kepedulian Dedi Hendri mendapatkan perhatian dari pemerintah Payakumbuh.
Sekarang (20/02/2020) batang bambu itu berubah menjadi pagar besi yang kokoh setelah Pemko Payakumbuh melalui Dinas PUPR memasang pagar pembatas yang layak.
Tepat di lokasi pengerjaan pagar tim humas kelurahan NDB mencoba menemui pemuda enerjik ini. Cerita dimulai ketika akhir tahun lalu. Pemuda yang kesehariannya familiar dengan los daging dan rumah potong hewan ini acap kali melihat dan memergoki kendaraan bermotor yang hampir terjun bebas ke dalam irigasi batang Agam yang curam tersebut. Bahkan menurutnya sudah ada tiga korban yang terpeleset masuk ke dalam irigasi tersebut.
Mulai dari proses penebangan, pengangkutan, pemasangan dan pengecatan dilakukannya seorang diri. Proses pembuatan tersebut dilakukannya selama sepekan disela-sela kesibukannya.
"Pagar bambu tersebut secara spontan saja saya buat setelah melihat banyaknya korban. Tidak ada motif lain ketika saya membuat pagar tersebut. Ketika itu saya berpikiran mudah-mudahan dengan aksi saya ini menarik perhatian pemerintah kota. Alhamdulillah hari ini terwujud. Atas nama tokoh masyarakat saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Walikota" ujarnya.
Mulai terpasangnya pagar disepanjang irigasi batang Agam menuju Masjid Makmur ini sontak membuat warga senang dan gembira. Pemuda yang aktif di media sosial ini terlihat kebanjiran like dan komentar dalam kolom facebooknya. Sampai berita ini diturunkan (20.46 wib-red) sudah terdapat 236 yang mengklik "like" dalam akun FB miliknya.
Metril salah satu perantau NDB misalnya dalam kolom komentar memberikan apresiasi. "Lah lobiah 50 tahun jalanko dibuek dari jln, A.Yani (sampiang RPH) sampai ka Mesjid Makmur Alhamdulillah, baru kini ditakdirkan Allah SWT ado paga dijalanko, Tarimo kasih banyak (Apresiasi) untuak dunsanak sadonyo dan semua pihak nanlah soto berpatisipasi ateh dibueknyo paga bosiko sakali lai tarimo kasih ,(waktu buek jala tu ambo ulun masuak SR lai kini olah 62 tahun) Tks," demikian kutipan Metril.
Yuhelmartini yang juga aktif di PKK NDB ikut pula memberikan pendapatnya dalam kolom kometar. "Mantap tuh. Bambu memancing besi. Alhamdulillah. Semangat adiak wak Dedi Hendri ko iyo patuik di agiah jempol," ujarnya.
Lebih jauh lurah NDB mejelaskan bahwa dalam keadaan mendaki dan langsung bertemu dengan jalan utama semetara disebelah kiri ada jurang tentu sangat berbahaya."Apabila ada kendaraan di jalur utama tentu bisa menyebabkan terkejut dan hilang keseimbangan. Sementara disebelah kiri ada jurang yang cukup curam. Alhamdulillah sekarang sudah dibuat pagar permanen" kata Ari.
Terkait dengan aksi "gila" yang dilakukan oleh ketua karang taruna menurut Lurah NDB adalah suatu bentuk kepedulian dan patut untuk dicontoh.
"Apapun itu hasilnya dan bagaimanapun prosesnya yang pasti aksi ini mencuri perhatian pemko Payakumbuh. Hasilnya tentu masyarakat juga yang menikmatinya. Untuk Dedi Hendri semoga menjadi amal ibadah. Aamiin" tutup Lurah NDB.(rel/014)
0 Comments