Anggota DPRD sumbar , Desrio Putra ST lakukan reses di taman danau cimpago purus padang sumatera barat, sabtu 18 januari 2020.
Desrio putra menjemput aspirasi masyarakt di dapil pemilihannya, sebagai anggota dewan yang dipilih wajib melaksanakan reses, karna didasari UU pemerintahan yang melaksanaKan semua SKPD.
Reses tersebut, dihadiri oleh 150 orang warga disekitar wilayah Purus, tokoh masyarakat, tokoh agama, Lurah Purus. Camat Padang Barat, kepala dinas Perikanan dan Kelautan. Dinas PUPR Sumbar.
Desrio mengatakan dalam reses ini, kami dapat bersilaturahmi dan menyerap aspirasi bapak ibu yang nantinya kami perjuangkan di lembaga DPRD," ungkap Desrio.
Banyak harapan-harapan dan masukan masyarakat purus, yang harus di perjuanngkan, diantaranya mengingat daerah purus adalah langganan banjir dan tumpukan sampah yang di bawa oleh air banjir, dikarnakan renase tidak berfungsi, atau renase terlalu kecil dan tidak mampuh menampung kapasitas air sedangkan debit air sangat besar
Masyarakat purus sangat mengharapkan perbaikan renase tersebut, supaya daerah dan rumah mereka, tidak digenangi banjir lagi. Ucap Desrio.
Persoalan ini seperti di kawasan Jati, meski sudah ada Bandar kali, namun kawasan sekitar tetap saja digenangi air ketika hujan. Kenapa masih terjadi ? Hal itu kemungkinan dipengaruhi sistim yang tidak berfungsi. Apalagi, Padang hingga saat ini masih belum punya Master Plan Banjir.
Oleh karena itu merupakan persoalan yang harus kita selesaikan bersama, dan juga kami sudah mengusulkan perencanaannya (DED Lingkungan) masuk di APBD Tahun 2020, namun karena belum ada kegiatan perencanaannya baru masuk di tahun berikutnya," ujarnya.
Dan juga agar pemerintah membuat program-program untuk peningkatkan perekonomian masyarakat di daerah purus ini. Dan kelompok Nelayan juga akan dibantu oleh dinas perikanan dan lautan, karna ada perencanaan untuk memindahkan kapal-kapal nelayan dimuarah padang. Khusus untuk Purus, dan sepanjang pantainya sebagai kawasan pariwisata agar pemerintah daerah membentuk relawan sadar wisata,” kata Desrio.
Desrio melihat bahwa warga lebih banyak mengharapkan adanya peruhan-perubahan dan pembangunan kawasan pemungkiman yang dapat bebas dari banjir dan efesien apabila terjadinya kebakaran.
Ini merupakan aspirasi yang perlu berkoordinasi dengan pemerintah kota Padang, yang harus disampaikan pada musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan.
Tingkat kota Padang dan Proponsi Sumatera Barat. Karena kota Padang memiliki DAU 96.92 persen, nilai ini dilihat lebih dapat menopang pembangunan-pembangunan Khususnya di kota Padang,”ujarnya.
Dalam tahun 2020 ini, kita akan menyalurkan bantuan untuk para wanita janda / weres e yang tidak mampu ekonominya, yang jelas penerima bantuan harus memenuhi syarat terdaftar namanya di dinas sosial. Kata Desrio.(Ay)
0 Comments