Kondisi pangkalan udara Hmeimim Rusia di Suriah usai diserang. Foto: Istimewa
Gerilyawan tak dikenal yang menggunakan kendaraan terbang tak berawak, meluncurkan serangan udara yang menargetkan pangkalan udara Hmeimim Rusia di Suriah, Minggu, (19/01/2020).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sistem pertahanan udara pangkalan tersebut berhasil menggagalkan serangan itu, dan instalasi militer tidak mengalami kerusakan.
"Dengan sistem rudal anti-pesawat standar yang digunakan pangkalan udara Rusia, target udara dihancurkan pada jarak yang aman.
Tidak ada cedera atau kerusakan material. Pangkalan udara Hmeimim Rusia beroperasi dalam mode normal," kata pernyataan itu dilansir dari Sputnik, Senin, (20/01/2020).
Kementerian mencatat bahwa tiga pesawat tanpa awak berukuran kecil berpartisipasi dalam serangan itu, mendekati pangkalan dari timur laut saat malam tiba.
Terletak di provinsi Latakia di Suriah barat, pangkalan udara itu dilaporkan menjadi sasaran berbagai gerilyawan dan teroris di negara itu.
Militer Rusia menangkis sejumlah serangan drone dan penembakan pada tahun 2019, menghancurkan 53 drone, dan 27 peluru rakitan sistem roket yang diluncurkan ke pangkalan udara Hmeimim.
Rusia meluncurkan operasi militer terhadap kelompok-kelompok teroris di Suriah pada September 2015, atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad.
Pada 11 Desember 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penarikan sebagian besar pasukan Rusia dari negara itu, seminggu setelah pengumuman kekalahan kelompok teroris ISIS di Suriah.
Namun prajurit Rusia tetap berada di fasilitas angkatan laut Rusia di kota pangkalan udara Tartus dan Hmeimim, untuk terus menjaga keamanan di negara itu.
Rusia, bersama Turki dan Iran, adalah penjamin rezim gencatan senjata di Suriah. Moskow juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk negara yang dilanda krisis.
0 Comments