Kata Jokowi, Kini Orang Eropa Banyak Yang Nggak Senang Punya Anak

IMPIANNEWS.COM (Padang).

Presiden Joko Widodo mengatakan, data yang valid dan akurat merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan sebuah negara.

"Data sekarang ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil, bahkan lebih, bahkan lebih berharga dari minyak,” ujar Jokowi saat memberikan arahan pada acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020, di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (24/1/20).

Menurut Jokowi, keakuratan data, sangat penting untuk menyusun perencanaan yang benar, membuat keputusan yang tepat, dan mengeksekusi program yang tepat sasaran.

"Jangan sampai memutuskan, membuat perencanaan, mengeksekusi program enggak pegang data,” kata Jokowi.

Jokowi mengaku, jika dirinya ragu tentang data, ia kerap menghubungi Kepala BPS dan tidak sampai 1 jam data sudah terkirim.

“Dari situlah sebetulnya perencanaan dimulai, keputusan yang tepat itu bisa di eksekusi, program itu bisa dieksekusi. Jangan pakai feeling, bahaya… bahaya sekali," ingat Jokowi.

Sensus penduduk yang dilaksanakan 10 tahun sekali, menurut bekas Wali Kota Solo itu, bertujuan untuk menghasilkan satu data kependudukan. Selain itu, data penduduk merupakan data dasar untuk membuat perencanaan di berbagai bidang.

"Dan data hasil Sensus Penduduk 2020 nantinya tidak hanya bermanfaat untuk membuat perencanaan masa kini, tetapi juga membuat proyeksi sampai tahun 2050,” ujar Kepala Negara.

Penduduk sekarang 267, lanjut Presiden, dan diperkirakan pada 2045, mencapai 319 juta. Artinya, pertumbuhan tidak cepat tetapi juga diharapkan jangan sampai tidak ada pertumbuhan penduduk karena Indonesia butuh produktivitas.

"Sekarang di Eropa, suami istri banyak yang enggak senang punya anak,” imbuhnya.

Dengan pertumbuhan normal tersebut, menurut Jokowi, Indonesia akan memiliki bonus demografi. “Kalau kita bisa memanfaatkan dengan meng-upgrade, up scalling SDM kita inilah kekuatan besar yang nanti akan kita miliki,” tukasnya. [Fhr]

Post a Comment

0 Comments