Iran bersumpah akan menyerang Israel setelah Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) pada Selasa malam membombardir pangkalan militer AS di Irak dengan rudal. Ancaman itu akan diwujudkan bila Amerika Serikat (AS) membalas serangan Iran.
Menanggapi ancaman Iran tersebut, Israel juga mengancam akan menyerang balik dengan keras jika Iran berani menyerang negara Yahudi tersebut. Peringatan itu disampaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam konferensi Forum Kebijakan Kohelet pada hari Rabu kemarin.
Pemimpin rezim Zionis mengeluarkan peringatan setelah Teheran mengisyaratkan Tel Aviv menjadi target berikutnya setelah negara para Mullah itu menyerang dua pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak dengan 15 rudal pada Rabu kemarin.
"Negara Israel adalah jangkar yang stabil di perairan (Timur Tengah) yang penuh badai. Kami berdiri teguh di hadapan orang-orang yang berusaha menghancurkan kami. Siapa pun yang mencoba menyerang kami akan mendapat pukulan luar biasa," ujarnya,
seperti dikutip Sindonews dari Jerusalem Post, Kamis (9/1/2020).
Netanyahu mengatakan Soleimani bertanggung jawab atas kematian orang tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya. Menurutnya, jenderal top Iran itu tela menggoyang banyak negara dan selama beberapa dekade telah menaburkan ketakutan, kesengsaraan dan kesedihan.
"Presiden Trump harus diberi selamat karena bertindak cepat, berani, dan tegas," katanya. "Apa yang saya katakan secara terbuka dalam beberapa hari terakhir, banyak yang dipikirkan pemimpin di Timur Tengah."
Perdana menteri tersebut juga menambahkan bahwa Israel berdiri sepenuhnya di samping Amerika Serikat. "Amerika tidak memiliki teman yang lebih baik daripada Israel dan Israel tidak memiliki teman yang lebih baik daripada Amerika Serikat," katanya.***
0 Comments