27 Tahun di Pemerintahan, Hendra Saputra SH, M.Si Sudah Layak Pimpin Kab. Solok

IMPIANEWS.COM (Kab. Solok).

Setiap Masyarakat pastilah memimpikan Negeri yang sejahtera, yakni kesejahteran merata hingga ke pelosok wilayah terkecil sekalipun. Negeri ini sangat kaya akan ribuan sumber daya alamnya (SDA). Namun, pernahkah terpikirkan bahwa sebenarnya mimpi itu bisa terwujud bila keseriusan para pemimpin mau berbuat sedemikian.

Seperti diketahui, Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah yang kaya akan SDA dan SDMnya. Bila kita analisis, ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mengelola kekayaan alam tersebut. Sebut Sutan Bagindo, Tokoh masyarakat Putra Nagari Surian Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok.

"Salah satunya ialah, seorang pemimpin harus mengedepankan prinsip demokratis sekaligus mementingkan kepentingan dan kebutuhan rakyat", kata Sutan Bagindo.

Dari pengakuan beberapa warga, sosok Sutan Bagindo ini untuk di Nagari Surian, nasehatnya cukup didengar masyarakat.

Hendra Saputra SH, M.Si, lanjut Sutan Bagindo, adalah salah seorang kandidat Balon Pemimpin Negeri Tugu Ayam Kukuak Balenggek dambaan rakyat. Dirinya berlatar belakang Birokrat Muda dan seorang Dosen. 

Hendra Saputra berkepribadian terbuka. Baik dalam menerima berbagai ide, saran maupun kritikan, tukasnya. 

"Bijaksana ketika menghadapi masalah. Bersedia mendengar, menerima, dan menghargai pendapat orang lain serta mampu membuat keputusan terbaik, merupakan sikap yang bijak. Nah, sikap ini merupakan bagian dari kepribadian Hendra Saputra., papar Sutan Bagindo. 

Selain itu, Dosen Muda ini oleh masyarakat disebut memiliki tingkat keimanan dan kesadaran yang tinggi, sehingga dirinya benar benar diminta untuk bisa memimpin Negerinya (Kab. Solok), terang Bagindo.

"Semangat dalam mendorong ummat untuk terus termotivasi, merupakan wujud nyata dalam diri Hendra. Kepiawaian itu, menurut saya bukan untuk tampil menjadi sosok yang terbaik, melainkan agar terwujudnya kesejahteraan merata disetiap Nagari di Kabupaten Solok ini. Ia lakukan, ikhlas karena Allah", tukasnya.

Membangun sebuah Negeri, seorang pemimpin harus cerdas dan berilmu dalam mengatur “Tatanan Birokrasi Pemerintahan”. Menyoal ilmu itu, Hendra Saputra telah memiliki pengalaman selama 27 tahun di pemerintahan. Pengetahuan dan jam terbang tersebut, tentunya menjadikan Hendra Saputra memahami betul, sebut Sutan Bagindo.

Setahu saya, kataBagindo, Birokrat Muda ini selalu aktif dalam berbagai aktivitas. Ke aktifan itu tidak hanya ketika menyampaikan teoritis saja, tapi juga aktif dalam pelaksanaan dan pengembangannya, sehingga terobosan yang dilakukan Hendra selalu memberikan efek positif, sekaligus membangkitkan semangat masyarakat. 

“Ketanggapan Hendra dalam merespon keluhan masyarakat di berbagai hal, telah banyak dirasakan warga”, tutup Sutan Bagindo. 

Dilain kesempatan, Minggu, (26/01/20) Hendra Saputra SH, M.Si menjelaskan. Ada lima kebijakan utama pembangunan dalam Islam, yaitu: Pertama, konsep pembangunan berlandaskan kejujuran. Kedua, aspek pembangunan meliputi fisik dan moral spiritual; Ketiga, fokus utama pembangunan adalah, manusia sebagai subjek dan objek pembangunan guna mencapai kesejahteraan; Keempat, fungsi dan peran daerah, dan Kelima, skala waktu pembangunan yang meliputi dunia dan akhirat.

Konsep tauhid, memegang peranan penting karena esensi dari segala sesuatu, termasuk aktivitas pembangunan yang didasarkan pada ketundukan akan aturan Allah SWT. Pembangunan harus dilakukan dan diarahkan kepada upaya untuk melaksanakan kebutuhan rakyat, papar Hendra.

Manusia sebagai hamba Allah sekaligus khalifatullah fil ardh (wakil Allah di muka bumi), tentunya bertugas untuk memakmurkan Negeri/bumi. Kedua tugas ini akan berjalan baik dan sukses, tergantung pada jalan yang dipilihnya. Pilihan atas jalan tersebut mempengaruhi arah dari pembangunan. Allah SWT telah memberikan dua potensi pada diri manusia dalam menentukan arah kehidupan, yaitu potensi kebaikan (al-taqwa) dan potensi keburukan (al-fujur). Tutur Birokrat Muda, memaparkan.

"Kita tidak boleh menerima hasil dengan pasrah saja. Walaupun telah mendapatkan suatu perencanaan yang baik, melakukan koreksi agar menghasilkan perencanaan yang terbaik merupakan tindakan bijak", terang Dosen Muda ini.

Selain itu, lanjutnya, rakyat butuh pemimpin yang kritis, baik menghadapi cobaan yang dialami negeri ini, seperti bencana alam, politik ekonomi, sosial dan budaya akibat pengaruh kemajuan teknologi. Kata Birokrat Muda Hendra Saputra SH, M.Si. (TIM).

Post a Comment

0 Comments